Jakarta, Humas UNJ – Muhammad Rayendra Rafif dinobatkan sebagai wisudawan berprestasi mewakili Fakultas Psikologi pada peringatan wisuda Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang digelar pada 23 April 2025 di GOR UNJ. Rayendra, sapaan akrabnya, meraih IPK 3.92 dan menerima piagam penghargaan dari Rektor UNJ, Prof. Komarudin.
“Alhamdulillah, ini tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tua saya hingga sampai di sini,” ujar Rayendra.
Rayendra juga menceritakan bahwa selama kuliah, kegiatan paling berkesan baginya adalah saat melakukan kuliah lapangan, terutama ketika mengunjungi desa-desa dan bertemu warga. Menurutnya, pengalaman tersebut melatih kepekaan sosial dan kepedulian dalam dirinya. Selain itu, saat menyusun skripsi tentang anak berkebutuhan khusus, ia merasa empati dan kepedulian sosialnya semakin terbuka.
Rayendra menambahkan bahwa keberhasilannya juga tidak terlepas dari peran dan dukungan pendidikan yang diberikan Universitas Negeri Jakarta, terutama Fakultas Psikologi, dalam mengupayakan kurikulum pembelajaran yang baik.
Pada kesempatan tersebut, Rayendra juga membagikan tips untuk dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu dan sekaligus menjadi mahasiswa berprestasi. Menurutnya, membuat rencana kuliah dan manajemen yang baik sangat penting, terutama untuk memahami kurikulum serta matakuliah perkuliahan dan termasuk diri sendiri. Selain itu, peningkatan kapasitas bisa dilakukan di banyak tempat sesuai kebutuhan keilmuan dan kreativitas yang hendak dicapai, serta dengan tekun dan rajin belajar.
“Melakukan perencanaan kuliah, termasuk menentukan target IPK dan organisasi yang ingin diikuti, sangat penting untuk peningkatan kapasitas diri,” katanya.
Rayendra juga merupakan mahasiswa yang mendapatkan kesempatan meraih beasiswa dari penerbit Erlangga serta melalui program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat).
“UNJ sangat mendukung dan memudahkan segala proses administrasinya. Selain itu, saya bukan hanya lulus dengan gelar, tapi juga lebih mengenal diri saya untuk bisa berkontribusi pada masyarakat nantinya,” ujarnya.
Rayendra optimis bahwa UNJ ke depan bisa bersaing dan menjadi contoh bagi kampus lainnya, khususnya dalam bidang pendidikan, terutama dalam menciptakan pendidikan yang inklusif untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia dari berbagai latar belakang.