Perkuat Pemahaman AI dan Literasi Digital, FISH UNJ dan Diskominfotik Jakarta Kolaborasi Selenggarakan Seminar Literasi Digital

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Perkuat Pemahaman AI dan Literasi Digital,…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Niat dan Perencanaan sebagai Prioritas, Jadikan Fadlia Rizky Farhanny Wisudawan Terbaik Fakultas Bahasa dan Seni UNJ dengan Masa Studi 3,5 Tahun

Wisudawan Terbaik Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNJ Dengan IPK 3,92 dan Masa Studi 3,5 Tahun Bukti Kerja Keras, Konsistensi, dan Dedikasi Najwa Nur Samawati

Shira Alifiaputri Kamiliya Jadi Wisudawan Terbaik Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ Berkat Kepandaiannya Dalam Mengelola Waktu

UNJ Tuan Rumah Rakernas IPF 2025: Dorong Pickleball Menuju PON 2028 Hingga Eksibisi Olimpiade 2028

Perkuat Kolaborasi Internasional Bidang Pendidikan dan Riset, UNJ Jalin MoU Dengan Bingöl University Turki

Jakarta, Humas UNJ– Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta berkolaborasi menyelenggarakan seminar bertema “AI dan Masa Depan Literasi Digital Indonesia” yang berlangsung di Aula Bung Hatta, Kampus UNJ, Rawamangun pada 29 April 2025.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam sambutan video menyampaikan dan menghimbau warga Jakarta untuk terus meningkatkan literasi digital guna memanfaatkan teknologi dalam rangka meningkatkan perekonomian.

Menurutnya, melalui seminar literasi digital ini diharapkan dapat membawa manfaat sekaligus membuat Jakarta semakin siap bersaing di kancah global.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, Budi Awaludin, Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta, dalam sambutan video mengatakan bahwa di era digital saat ini setiap individu perlu memiliki kemampuan literasi digital untuk memanfaatkan perkembangan teknologi sekaligus melindungi diri dari berbagai risiko dan ancaman dunia digital.

Menurutnya, literasi digital mencakup empat aspek, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. “Keempat pilar ini diharapkan dapat diterapkan dan diinternalisasi oleh setiap individu agar dapat menjadi bagian dari masyarakat digital yang cerdas, produktif, dan aman,” katanya.

Ia berharap seminar ini dapat meningkatkan kemampuan literasi digital bagi semua pihak yang terlibat dan berpartisipasi. Selain itu, Kurniawati, Wakil Dekan 1 FISH, dalam sambutannya mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini telah membawa dampak baik positif maupun negatif. “Tentu ini tidak bisa dihindarkan dalam kehidupan sehari-hari kita,” katanya.

Mensiasati perkembangan ini, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melalui edukasi literasi digital. Menurutnya, seminar ini juga merupakan bagian dari edukasi kepada publik.

Pada kesempatan itu, Doni Budi Utoyo, narasumber sekaligus praktisi digital dan pemerhati sosiologi digital, mengatakan bahwa dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045, perlu penguatan pada bidang infrastruktur digital, termasuk regulasi dan SDM digital, riset dan keamanan data, serta teknologi yang tengah berkembang.

“Artificial intelligence, Internet of Things, Metaverse, Blockchain, dan quantum computing adalah teknologi masa depan,” katanya. Menurutnya, revolusi AI telah mengubah dunia kerja. Berdasarkan riset “The Impact of Artificial Intelligence on Employment: The Role of Virtual Agglomeration,” AI bisa menggantikan pekerjaan yang sifatnya rutin.

“Ke depan, mungkin AI akan lebih berkembang, tetapi apakah lebih kreatif? Menurut saya belum tentu, dan inilah keunggulan manusia. Kehidupan saat ini mau tidak mau harus bergandengan tangan dengan kecerdasan buatan AI,” katanya.

Menurutnya, tantangan perkembangan AI saat ini adalah penurunan jumlah bidang kerja sekaligus pertumbuhan bidang kerja baru. “Yang lebih penting saat ini adalah mengalahkan AI dengan berpikir kritis dan kreatif dalam kehidupan bersama AI,” pungkasnya.

Alia Noorayu Laksono, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, pada kesempatan itu mengulas materi bertema “Artificial Intelligence Kunci Masa Depan yang Cerdas dan Berdaya Saing.”

Menurutnya, perkembangan AI sudah ada sejak lama, tetapi kemudian bertransformasi dan mengalami penyempurnaan. Tanpa disadari, perkembangan AI saat ini telah merambah ke berbagai sendi kehidupan.

“Di luar negeri, 100 persen taksi tanpa pengemudi sudah ada, dan ini tentu akibat perkembangan AI,” katanya.

Menurutnya, AI akan menjadi kunci masa depan manusia dan teknologi akan terus berkembang dan menjadi bagian dari keseharian dan kehidupan kita saat ini dan seterusnya.