Di era globalisasi dan kompetisi internasional yang semakin ketat, peningkatan kualitas serta daya saing perguruan tinggi menjadi salah satu prioritas utama bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, Kemendiktisaintek melalui Direktorat Kelembagaan menyelenggarakan “THE Master Class 2025”pada 5 Mei 2025 bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Kegiatan ini sebuah inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas institusi pendidikan tinggi dalam meraih peringkat global, khususnya melalui pemeringkatan Times Higher Education (THE). Kegiatan ini merupakan program pengembangan Universitas Berkelas Dunia yang menggunakan dana bersama Program Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT).

THE Master Class 2025 menjadi platform pelatihan dan diskusi yang penting bagi para pemimpin dan pengelola perguruan tinggi untuk memahami indikator-indikator utama yang digunakan dalam sistem pemeringkatan THE. Meimei Lim selaku President THE Asia Pasific dan Julie Wilkens McMahon selaku THE Vice President (APAC) menjadi narasumber. Kehadiran narasumber dari THE dan pakar-pakar pendidikan tinggi internasional menjadikan program ini sangat berharga. Selain memperkuat pemahaman tentang metodologi pemeringkatan, peserta juga mendapatkan panduan mengenai praktik terbaik (best practices) yang telah terbukti sukses di universitas-universitas kelas dunia.
Wilkens menjelaskan tentang indikator dan best practice kampus dunia pada THE World University Ranking. Sedangkan Meimei memfokuskan pada Sustainability & University Impact Ranking.

Pada kesempatan ini, Murti Kusuma W. selaku Direktur Inovasi, Sistem Informasi dan Pemeringkatan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Tian Abdul Azis selaku Kepala Subdit Pemeringkatan dan Sistem Informasi UNJ, dan Uswatun Hasanah selaku Staf Ahli WR III Bidang Pemeringkatan turut berpartisipasi pada kegiatan ini. “THE Master Class 2025” mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendorong transformasi kelembagaan secara menyeluruh, tidak hanya demi prestise ranking semata, tetapi untuk mendorong mutu dan akuntabilitas dalam tridarma perguruan tinggi. Upaya ini sejalan dengan visi besar program “Diktisaintek Berdampak” yang menekankan pada otonomi, inovasi, dan kolaborasi global, ungkap Murti Kusuma.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Sistem Informasi UNJ, Prof. Fahrurrozi menambahkan bahwa dengan semangat kolaboratif dan pembelajaran berkelanjutan, diharapkan “THE Master Class 2025” menjadi titik tolak bagi perguruan tinggi Indonesia, khususnya UNJ untuk mengambil lompatan besar dalam reputasi internasional, serta berkontribusi lebih luas dalam ilmu pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan, ujar Prof. Fahrurrozi.