Kiprah Ruliando Hasea Purba: Dosen UNJ dan Dokter Spesialis Cedera Olahraga yang Dikenal Para Atlet sampai Pejabat

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Kiprah Ruliando Hasea Purba: Dosen UNJ…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Antar Perguruan Tinggi, UNJ dan Universitas PGRI Palembang Jalin Kerja Sama Strategis

Membangun Karakter Profesional di Era Persaingan Global: Kuliah Umum Rektor UNJ di Universitas PGRI Palembang

Tingkatkan Ketrampilan Komunikasi Krisis Berbasis AI dan Big Data, Kantor Humas dan IP UNJ Ikuti Workshop yang Digelar PR Indonesia

Perkuat Pemeringkatan Internasional Kampus, UNJ Turut Berpartisipasi Dalam “THE Master Class 2025” Bagi PTNBH

Peran Media Center UNJ dalam Pelaksanaan UTBK 2025: Mendukung Transparansi dan Informasi

Jakarta, Humas UNJ – Dr. Ruli, sapaan akrab Dr. dr. Ruliando Hasea Purba, Sp.KFR, MARS, yang dikenal luas oleh pasiennya yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, atlet, pejabat, para petinggi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, hingga masyarakat umum yang membutuhkan penanganan kesehatan pasca cedera olahraga.

Kini, Dr. Ruli tidak hanya dikenal sebagai dokter para atlet, tetapi juga merambah ke pasien lanjut usia yang mengalami masalah pengapuran. “Saat ini, tidak hanya atlet, banyak sekali orang tua yang memiliki penyakit pengapuran juga datang ke sini,” ujarnya saat diwawancarai oleh Tim Humas UNJ di Gedung Olahraga Universitas Negeri Jakarta, tempat ia berpraktik.

Saat ini, Dr. Ruli juga menjabat sebagai Kepala Klinik Pratama UNJ sekaligus dosen pembina Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit UNJ (KSR-UNJ). “Saya telah menjabat sebagai Kepala Klinik Pratama UNJ sejak tahun 2013 hingga sekarang,” katanya.

Sebagai dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, aktivitas Dr. Ruli selalu terkait dengan kehidupan atlet, baik sebagai tim dokter pendamping dalam setiap pertandingan maupun dalam praktik sehari-hari di Gedung Olahraga UNJ, Jl. Pemuda No. 10, Rawamangun, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur.

“Kehadiran bidang keilmuan saya memastikan bahwa atlet layak untuk bertanding, dan setelah bertanding, kami bisa melakukan upaya pemulihan agar para atlet siap bertanding kembali,” jelasnya.

Menurut Dr. Ruli, keterlibatan dokter dalam pertandingan olahraga sangat penting untuk memastikan kondisi atlet tetap prima dan menangani cedera yang mungkin terjadi. “Keterlibatan dokter olahraga adalah memastikan penanganan yang tepat dalam sebuah insiden agar tidak terjadi hal yang membahayakan dan fatal,” tambahnya.

Pembukaan praktik kedokteran di kampus UNJ juga merupakan upaya menghasilkan pendapatan bagi kampus. Dr. Ruli menambahkan bahwa dengan status UNJ sebagai PTNBH, pengembangan Fakultas Keolahragaan dan Kesehatan akan semakin terlibat dalam pengembangan ilmu kesehatan ke depannya.

Kehadiran praktik kedokteran fisik dan rehabilitasi serta dukungan alat kesehatan di UNJ merupakan modal awal dalam menjajaki peluang pengembangan ilmu kesehatan.

Dikenal Banyak Orang

Pada kesempatan itu, Dr. Ruli bercerita bahwa ia memiliki banyak kesan saat menangani pasien yang merupakan publik figur, seperti pejabat tinggi, atlet sepak bola nasional seperti Firman Utina dan Hamka Hamzah, serta atlet bulutangkis seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Bellaetrix Manuputty. Para rektor perguruan tinggi juga termasuk dalam daftar pasien yang ia ingat.

Dr. Ruli juga merasa aktivitasnya sebagai dosen telah memperkuat namanya sebagai dokter atlet. “Para mahasiswa yang saya ajar, menjadi pelatih, dan menjadi atlet, semuanya bicara dari mulut ke mulut hingga akhirnya banyak kalangan umum, atlet, dan lainnya yang menggunakan jasa kesehatan saya,” katanya.

“Jika mereka puas, pasti akan berbicara kepada temannya untuk datang kepada saya,” tambahnya.

Dr. Ruli mengajar mata kuliah fisiologi, anatomi tubuh, cedera olahraga, dan dasar-dasar fisioterapi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan pada Program Studi Kepelatihan Kecabangan Olahraga untuk jenjang S1 dan S2.

“Mengapa ilmu kesehatan ini penting dipelajari di Fakultas Ilmu Keolahragaan? Seorang pelatih harus mengetahui anatomi tubuh untuk memahami sejauh mana cedera dan keputusan yang dapat diambil, serta memungkinkan pelatih untuk mendalami jenis latihan tertentu untuk pembentukan massa otot bagi para atlet,” pungkasnya.

Kini, praktik Dr. Ruli semakin berkembang dengan pengunjung yang semakin beragam. Kenyataan ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk memperkenalkan layanan kesehatan di UNJ dan memenuhi tuntutan praktik dalam hal alat penunjang.

Menurutnya, terapi kedokteran fisik dan rehabilitasi di UNJ menjadi semakin komprehensif dengan dukungan laboratorium kesehatan seperti gym yang sangat berguna bagi pemulihan pasca cedera. “Kenyataan ini membuat tempat praktik ini semakin terkenal dan dikenal oleh publik,” katanya.

Dr. Ruli juga mengatakan bahwa ilmu kesehatan dan teknologi kesehatan semakin berkembang pesat. Oleh sebab itu, ia ingin selalu belajar dan terus belajar. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti seminar lanjutan. “Saya akan lanjut belajar lagi, untuk bidang keilmuannya masih saya pikirkan,” ujarnya.

Dr. Ruli saat ini merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia sejak tahun 1999 hingga sekarang. Ia selalu siap berkontribusi bagi kesehatan atlet nasional dalam cabang olahraga apapun. Ia berharap prestasi olahraga nasional dapat terus meningkat serta membawa nama UNJ ke panggung global melalui dunia kesehatan.