Indramayu, Humas UNJ – Dalam rangka memperkuat wawasan praktis dan memperdalam pemahaman terhadap dunia peternakan, Rektor, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Ketua LPPM, Kepala BPU, Direktur Inovasi, Sistem Informasi dan Pemeringkatan, Direktur Kerja Sama dan Bisnis, Kepala Kantor Humas, Ketua dan anggota Komite Ventura, Kepala Kantor Tata Usaha, Layanan Umum, dan Rumah Tangga, staf ahli rektor dan wakil rektor, Kepala Subdirektorat Inovasi dan Hilirisasi, anggota dosen tim kajian, dan staf di lingkungan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melaksanakan kunjungan ke dua peternakan sukses di Indramayu pada 10 Mei 2025. Dua peternakan itu yaitu, peternakan sapi PT. Tujuh Belas Per Tiga Enam (PT. TBPTE) di Desa Sanca, Kecamatan Gantar, dan peternakan domba Latansa Farm di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

Dua peternakan yang dikunjungi merupakan salah satu contoh sukses penerapan manajemen peternakan modern yang tetap memperhatikan kearifan lokal. Peternakan tersebut mengelola ternak sapi dan domba dengan pendekatan efisien serta memanfaatkan teknologi sederhana untuk mendukung produktivitas. Melalui kunjungan ini, tim UNJ belajar dan menggali sistem manajemen yang digunakan peternakan secara langsung, baik sistem pemeliharaan hewan, pengendalian penyakit, proses pemberian pakan, strategi pemasaran hasil ternak, sistem kandang, pencatatan produksi, manajemen tenaga kerja, hingga pengolahan limbah.

Dari hasil diskusi dan pengamatan, tim UNJ juga mendapatkan inspirasi untuk pengembangan teknologi tepat guna yang dapat diadopsi nantinya dalam pengelolaan peternakan yang akan digagas oleh UNJ. Misalnya, ide pembuatan sistem pencatatan produksi berbasis aplikasi dan rancangan alat bantu pemberian pakan otomatis yang hemat biaya berbasis IoT. Selain itu, kunjungan ke dua peternakan sukses ini membuka ruang kolaborasi antara kampus dan pelaku usaha.

Pada kesempatan ini, Ahmad Fahmi selaku Kuasa Direksi PT. Tujuh Belas Per Tiga Enam (PT. TBPTE) dalam sesi sharing dengan tim UNJ mengatakan bahwa dalam persiapan membuat peternakan sapi dan domba khususnya harus menyiapkan bibit yang unggul. Lalu menentukan mau sapi perah atau potong. Kalau di wilayah Indramayu yang bagus itu sapi potong karena iklim panas mendukung buat ngurangin lemak pada daging sapi dan lebih banyak dagingnya. Ini cocok karena sapi potong yang bagus itu yang sedikit lemaknya dan banyak dagingnya. Kemudian juga perlu dipersiapkan kandangnya dan antisipasi penyakit pada sapi maupun domba. Insya Allah saya siap mendukung rencana UNJ yang ingin membuat peternakan di Indramayu, ungkap Ahmad Fahmi yang juga pengelola peternakan domba Latansa Farm.

Sementara itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengatakan bahwa kunjungan langsung ke dua tempat peternakan sukses ini bertujuan untuk memberikan pengalaman lapangan yang nyata bagi tim UNJ dalam memahami sistem dan proses pengelolaan peternakan secara holistik. Melalui observasi dan interaksi langsung dengan pengelola atau pemilik peternakan, tim UNJ bisa melihat bagaimana pola kerja dalam peternakan. Hal apa yang harus dilakukan dalam pengelolaan peternakan hingga risiko yang harus dihadapi dalam pengelolaan peternakan, ungkap Prof. Komarudin.
Prof. Komarudin menambahkan bahwa kunjungan ini sekaligus memahami potensi usaha di bidang peternakan, dan menjadi inspirasi bagi tim UNJ untuk mengembangkan sistem peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau (green development). Selain itu juga nantinya dalam pengelolaan peternakan yang akan digagas oleh UNJ di Indramayu ini harus memiliki dampak bagi masyarakat sekitar, misalnya dengan memberdayakan masyarakat lokal. Oleh karena itu kunjungan hari ini menjadi salah satu langkah untuk menyiapkan rencana yang baik dan matang dalam persiapan membangun salah satu lini bisnis UNJ dalam bidang peternakan, tambah Prof. Komarudin.