Jakarta, Humas UNJ — Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menggelar pameran bertajuk “Tap To Start” sebagai bentuk dukungan terhadap mahasiswa dalam mewujudkan ide dan gagasan kreatif menjadi karya nyata.
Pameran ini berlangsung pada 27 hingga 29 Juni 2025 di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua, Jakarta. Tema “Tap To Start” dimaknai sebagai titik awal perjalanan kreatif mahasiswa, sekaligus ajakan untuk berani memulai, mengeksplorasi, dan merealisasikan gagasan dalam bentuk karya seni yang aplikatif.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhamad Misbah, menjelaskan bahwa karya-karya yang dipamerkan menunjukkan integrasi antara kreativitas artistik dan pendekatan strategis.
“Mahasiswa mengembangkan produk kreatif yang memiliki nilai jual, merancang aplikasi digital yang menjawab problematika sosial dan budaya, serta menciptakan identitas visual dan desain aplikatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini,” ujar Misbah.

Ia menambahkan bahwa pameran ini tidak hanya menonjolkan aspek estetika dan visualisasi, tetapi juga menekankan pentingnya inovasi, pemikiran kritis, serta sensitivitas terhadap konteks pasar dan perkembangan teknologi. Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa seni rupa dapat berperan sebagai medium solusi dan refleksi sosial yang aktual.
“Pameran Tap To Start menandai langkah awal mahasiswa seni rupa dalam memasuki dunia industri kreatif yang dinamis. Dengan mengubah ide menjadi solusi, memanfaatkan desain sebagai jembatan komunikasi, serta menghadirkan seni dalam bentuk yang fungsional dan berdampak, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Eko Hadi Prayitno, dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan Seni dan Desain Aplikasi Startup sekaligus kurator pameran, menyampaikan bahwa karya-karya yang ditampilkan merupakan hasil pembelajaran mahasiswa angkatan 2022 dari mata kuliah Kewirausahaan, Desain Aplikasi Startup, dan Studio Desain.
“Karya yang dipamerkan mencakup pengembangan produk kreatif bernilai jual, desain aplikasi digital yang menyelesaikan problematika sosial dan budaya, hingga visual branding dan eksplorasi desain yang aplikatif,” jelas Eko.
Ia berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat menjadikan kreativitas dan inovasi sebagai elemen utama dalam membaca peluang, serta mempromosikan seni dan praktik pembelajaran seni secara lebih luas.