Rektor UNJ Jadi Narasumber Forum Diskusi MPR RI dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2025, Bahas Fondasi Karakter dan Empat Pilar Kebangsaan untuk Generasi Masa Depan Bangsa

Ikuti kami

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. UNJ Puncaki Daftar Kampus Berprestasi di…

Berita Terbaru

Kantor Humas dan IP UNJ Raih 5 Penghargaan Pada Ajang IDEAS 2025, Dari Juara Budaya Inklusif hingga Manajemen Krisis

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Dukung Pembangunan Daerah Berbasis Kajian Ilmiah, UNJ Hadiri Peresmian Tugu Titik Nol Kilometer CDOB Kabupaten Indramayu Barat

UNJ Tampilkan Pakaian Adat Betawi di Techfest 2025 India, Perkuat Diplomasi Budaya dan Pendidikan Global

UNJ Tegaskan Komitmen Penguatan Peran Pemuda dalam Pelestarian Lingkungan dan Kependudukan Berkelanjutan

Dosen Sosiologi FISH UNJ Beri Tanggapan Kritis dalam FGD Reviu Buku Tematik “Jakarta Kota yang Tak Pernah Tidur”

UNJ Jajaki Kerja Sama Akademik dengan Tata Institute of Social Sciences (TISS) India

Jakarta, Humas UNJ — Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Komarudin, menjadi narasumber pada Forum Diskusi MPR Republik Indonesia Fraksi Partai Demokrat yang digelar dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2025. Kegiatan berlangsung pada 26 November 2025 di Ruang Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, dengan menghadirkan para pemangku kepentingan pendidikan, legislator, guru, dan akademisi.

Forum diskusi yang mengangkat tema “Guru Berjasa, Indonesia Berdaya: Menguatkan Literasi, Karakter, dan Kebangsaan di Era Transformasi Digital” ini bertujuan memperkuat kapasitas, kesejahteraan, serta perlindungan profesi guru sekolah dasar. Selain itu, kegiatan ini mendorong sinergi lintas pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks.

Dalam paparannya, Prof. Komarudin membahas topik “Penguatan Pendidikan Karakter Dan Kebangsaan Bagi Anak Usia Dini Melalui Integrasi Empat Pilar MPR RI”dengan menekankan pentingnya integrasi nilai Empat Pilar MPR RI dalam pendidikan anak usia dini sebagai fondasi pembentukan moral, karakter, dan identitas kebangsaan. Prof. Komarudin menyoroti berbagai problem empiris yang dihadapi pendidikan anak usia dini, mulai dari isu perkembangan moral-sosial-emosional, tingginya screen time, pengaruh media sosial dan gim terhadap perilaku anak, hingga hilangnya ruang bermain tradisional yang berperan dalam pembiasaan nilai.

“Kita menghadapi tantangan generasi yang tumbuh dalam era digital dengan pola interaksi yang berubah cepat. Karena itu, penguatan pendidikan karakter tak bisa lagi hanya normatif, tetapi harus konkret, menyenangkan, dan terintegrasi dalam keseharian anak,” ujar Prof. Komarudin.

Lebih lanjut, Prof. Komarudin menawarkan solusi strategis untuk memastikan penguatan karakter dan kebangsaan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan. Diantaranya: penguatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan; penyusunan kurikulum tematik yang fleksibel; pengembangan kultur Sekolah Pancasila; penyediaan ruang bermain ramah anak; evaluasi karakter berbasis praktik autentik; kemitraan sekolah–keluarga–masyarakat; serta kolaborasi antara MPR RI dan perguruan tinggi LPTK untuk menyusun peta jalan pendidikan karakter bagi anak usia dini.

Forum Diskusi Hari Guru Nasional 2025 ini menegaskan kembali pentingnya peran guru sebagai pilar utama kemajuan bangsa. Melalui kontribusi para pakar termasuk Prof. Komarudin, kegiatan ini memperkuat komitmen nasional dalam membangun ekosistem pendidikan dasar yang berkarakter, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan zaman.