Jakarta, Humas UNJ – Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ) Angkatan 2023 menggelar Festival Dekorasi Kue sebagai puncak pembelajaran berbasis proyek. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menampilkan karya kreatif sekaligus rangkaian akhir dari mata kuliah Dekorasi Kue. Festival berlangsung di Gedung SFD A Lantai 3 pada Senin 22 Desember 2025.
Dosen pengampu, Cucu Cahyana, menjelaskan bahwa festival dekorasi kue rutin diselenggarakan setiap semester secara bergantian dengan program studi lain di bidang tata boga.
“Untuk Pendidikan Tata Boga biasanya diselenggarakan pada semester gasal, sementara untuk Sarjana Terapan Seni Kuliner dan Pengelolaan Jasa Makanan dilaksanakan pada semester genap,” ujarnya.

Menurut Cucu, festival ini telah berlangsung sejak lama, namun kini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa dan tersedianya fasilitas yang lebih representatif. Jika sebelumnya kegiatan dilaksanakan di gedung lama dengan peserta terbatas, kini penyelenggaraan dilakukan dengan skala lebih besar dan terbuka untuk umum.
“Jumlah mahasiswa terus meningkat. Untuk angkatan terbaru saja, mahasiswa S-1 mencapai lebih dari 100 orang,” jelasnya.
Pada tahun ini, festival diikuti oleh 57 mahasiswa angkatan 2023, di mana setiap mahasiswa menampilkan satu karya dekorasi kue. Karya-karya tersebut mengusung beragam tema, mulai dari kue ulang tahun anak hingga konsep wedding cake, sebagai hasil pembelajaran selama satu semester.

“Mahasiswa dibekali dasar teknik dekorasi menggunakan berbagai media pelapis seperti buttercream, royal icing, dan fondant. Tahun ini kami juga bersyukur mendapat dukungan sponsor dari Gold Food untuk bahan fondant,” tambahnya.
Festival Dekorasi Kue merupakan output akhir mata kuliah berbasis Outcome-Based Education (OBE). Mahasiswa diwajibkan merancang konsep sejak awal, melalui proses evaluasi, revisi, hingga finalisasi karya pada hari pelaksanaan.
“Ini adalah bentuk proyek akhir mahasiswa. Mereka sudah membuat perencanaan, mendapat masukan dari dosen pengampu, lalu mengeksekusinya hari ini,” jelas Cucu.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi sarana edukasi, khususnya bagi mahasiswa tingkat awal, agar memahami implementasi pembelajaran berbasis proyek di bidang keterampilan.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diberikan waktu dua jam untuk menghias kue yang telah disiapkan sebelumnya dari rumah. Hal ini dilakukan agar fokus penilaian tertuju pada keterampilan dekorasi dan kreativitas, bukan pada proses pemanggangan.
Meski tidak ada pengumuman juara, setiap karya menjadi bagian penting dari penilaian akhir mata kuliah. Proyek ini memiliki bobot penilaian hingga 55 persen, mencakup perencanaan, kesesuaian konsep, kreativitas, hingga aspek technopreneurship seperti perhitungan biaya produksi dan nilai jual jasa.
“Dekorasi kue ini adalah seni. Yang dijual bukan hanya produknya, tetapi kreativitas dan kompetensi. Itu yang membuat nilai jasanya tinggi,” ungkapnya.

Cucu berharap Festival Dekorasi Kue dapat memberikan pengalaman menyeluruh bagi mahasiswa, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga manajerial.
“Mahasiswa berada pada level KKNI 6, artinya dipersiapkan sebagai calon manajer. Melalui kegiatan ini, mereka belajar dari perencanaan hingga eksekusi sebuah event. Itulah bekal penting ketika mereka terjun ke dunia kerja,” pungkasnya.
Juru Foto: Asengk