Jakarta, Humas UNJ – Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) menyelenggarakan Lokakarya Nasional yang bertempat di Aula Latief Hendraningrat, Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pada 29 September hingga 1 Oktober 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Merencanakan Kurikulum Sosiologi yang Berdampak: Sinkronisasi Strategi Kolaborasi Inovatif untuk Akreditasi Unggul.”
Ketua Pelaksana Lokakarya Nasional APSSI yang juga Koordinator Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ, Rusfadia Saktiyanti Jahja, menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 139 peserta dari berbagai program studi sosiologi di perguruan tinggi seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.
“Semoga pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk menjalin kerja sama antar universitas,” ujar Rusfadia Saktiyanti Jahja.
Ia juga berharap lokakarya ini menjadi ajang pertemuan ilmiah sekaligus penguatan program studi sosiologi melalui berbagai kerja sama dan penandatanganan nota kesepahaman.

Sementara itu Ketua APSSI, Harmona Daulay, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Rektor UNJ dan Program Studi Sosiologi FISH UNJ atas dukungan dan penyelenggaraan kegiatan ini. Ia juga menginformasikan bahwa APSSI akan menggelar kongres pemilihan pengurus baru pada tahun mendatang.
“Saat ini kita berada di kepengurusan keempat, dan tahun depan akan dilaksanakan kongres untuk memilih pengurus baru,” tuturnya.
Harmona menambahkan bahwa APSSI telah berkembang pesat sebagai wadah bagi para dosen sosiologi dari seluruh Indonesia. Beberapa program unggulan APSSI antara lain seminar internasional dan lokakarya nasional. Ia menekankan bahwa tema kurikulum berdampak menjadi pintu masuk bagi kemajuan kurikulum sosiologi ke depan.
“Kita berharap melalui pertemuan ini, keilmuan dan silaturahmi antarprogram studi sosiologi terus terbangun,” katanya.
Saat ini, APSSI juga tengah berupaya mewujudkan jurnal internasional sebagai wadah ilmiah, selain mengelola jurnal nasional dan melaksanakan sertifikasi bagi dosen serta mahasiswa sosiologi.
Dekan FISH UNJ, Firdaus Wadji, menyampaikan bahwa lokakarya nasional ini sangat penting dalam merancang kurikulum berdampak dan pengembangan keilmuan.
“Kegiatan ini menyatukan kita dalam forum ilmiah sekaligus mempererat silaturahmi, memperdalam kurikulum, serta mendorong sinergi dan kolaborasi,” ujarnya.

Pada kesempatan ini juga, Rektor UNJ, Prof. Komarudin, dalam sambutannya mengenang perjalanan dirinya memilih jurusan sosiologi sebagai bagian dari penguatan keilmuan di bidang Pendidikan Kewarganegaraan. Ia juga menceritakan keterlibatannya dalam merintis Program Studi Sosiologi UNJ yang berdiri sejak tahun 2003.
“Prosesnya dimulai sejak tahun 2001 dan resmi dibuka pada tahun 2003,” ungkapnya.
Prof. Komarudin menekankan pentingnya ketekunan dan ketelitian dalam pengelolaan administrasi program studi, terutama dalam proses akreditasi.
“Semua karya dan portofolio harus diadministrasikan dengan baik agar dapat mendukung pencapaian akreditasi,” pesannya.
Ia juga menyoroti kelemahan umum dalam pengelolaan administrasi di program studi, meskipun kualitas dosennya sudah dikenal luas. Menurutnya, sistem administrasi modern dapat membantu dosen dalam pengelolaan data dan dokumen akademik.
Prof. Komarudin turut membagikan pengalaman strategis UNJ dalam meningkatkan jumlah profesor melalui program Loker to Profesor, yaitu wadah administrasi bagi dosen untuk mengejar gelar profesor.
“Program ini berhasil memantik semangat dan mempercepat pencapaian gelar profesor di UNJ,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya nilai (value) dalam pengembangan Program Studi Sosiologi, serta penerapan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang berorientasi pada hasil dan relevansi terhadap kebutuhan masyarakat.
“Mahasiswa sosiologi harus mulai diajarkan merancang kurikulum, baik secara makro maupun mikro di dalam kelas,” tambahnya.
Agenda lokakarya dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ dengan Universitas Udayana, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Sumatera Utara dalam rangka pengembangan pengajaran dan penelitian.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan sesi panel yang menghadirkan Prof. Komarudin sebagai pembicara dengan materi “Merancang Kurikulum Sosiologi Berdampak: Sinkronisasi Strategi Kolaboratif Inovatif Dosen-Guru untuk Akreditasi Unggul.” Sesi panel kedua diisi oleh Tyas Retno Wulan dengan tema “LAMSPAK dan Guru Praktisi,” dan ditutup dengan sosialisasi rekomendasi profil lulusan Sosiologi S1–S3 oleh Harmona Daulay.
Pada hari kedua, 30 September 2025, kegiatan dilanjutkan dengan sesi panel oleh Prof. Argyo Demartoto yang membahas “Workshop Jaringan Jurnal Sosiologi,” dilanjutkan oleh A.B. Widyanta dengan tema “Workshop Laboratorium Sosiologi,” dan ditutup dengan pleno oleh Novri Susan yang mengulas jaringan jurnal dan laboratorium sosiologi.