Dari Kelas Labschool Cibubur ke Panggung Dunia: Program France Track dan Jejak Diplomasi yang Memanggil Presiden Macron ke UNJ

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Feature
  4. »
  5. Dari Kelas Labschool Cibubur ke Panggung…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Dari Sekolah Binaan UNJ ke Sorotan Dunia: Jejak Emas Program France Track SMA Labschool Cibubur yang Menarik Langkah Presiden Prancis ke Rawamangun

Dari Panggung Frankofoni ke Panggung Sejarah: Hadirnya Presiden Macron di UNJ

Ketika Bahasa Menembus Batas: Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FBS UNJ Menuntun Resonansi Langkah Presiden Macron ke Rawamangun

Mengawal Momentum, Merancang Masa Depan: Peran Strategis Wakil Rektor Kerja Sama dan Bisnis dalam Menyambut Kunjungan Bersejarah Presiden Macron ke UNJ

Di Balik Tirai Diplomasi: Orkestra Senyap Panitia Menyambut Kunjungan Presiden Macron ke UNJ

Jakarta-Humas UNJ. Tak ada yang menyangka bahwa dari sebuah sekolah di pinggiran Cibubur, diplomasi budaya bisa dirajut begitu halus dan berani. Labschool Cibubur Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dengan bangunan yang bermandikan semangat pembelajaran, menyimpan kisah luar biasa, yaitu Program France Track. Sebuah inisiatif unggulan yang tidak hanya membekali peserta didik melalui pembelajaran dwibahasa Prancis, tetapi dengan mimpi untuk menjangkau dunia. Hal ini menjadi bagian penting dalam mozaik yang menghadirkan Presiden Emmanuel Macron ke UNJ.

Ini bukan sekadar program dwibahasa. France Track adalah jalan berarah yang dilalui dengan penuh ketekunan. Desain kurikulum pembelajaran dilakukan dengan sistem yang terstruktur dan terukur yang menjalin kerja sama dengan Institut Français d’Indonésie (IFI). Program France Track Labschool Cibubur UNJ lahir dari visi yang melampaui sekadar nilai akademik. Menjadikan bahasa sebagai sarana pemaknaan hidup dan menjalin relasi antarbangsa. Di baliknya, ada para guru penuh dedikasi, peserta didik dengan semangat kosmopolitan, dan jejaring budaya yang pelan tapi pasti tumbuh menembus batas geografi dan birokrasi. 

Di ruang-ruang kelas Labschool Cibubur UNJ, para peserta didik tidak hanya mengucapkan bonjour dan menghafal conjugaison. Mereka berdiskusi tentang Simone de Beauvoir, membaca puisi Jacques Prévert, dan menonton dokumenter tentang demokrasi Prancis. Bahasa tidak diajarkan sebagai benda mati, tetapi sebagai roh yang hidup dan membentuk watak kemanusiaan mereka. Dan ketika para peserta didik  ini tampil dalam forum-forum internasional, berkomunikasi fasih dengan sejawat mereka dari Eropa, dunia mulai melirik. Kedutaan Prancis mencatat, mitra pendidikan pun mencermati. Jejak kecil dari Cibubur mulai membentuk arus besar.

Dalam senyap yang konsisten, Program France Track Labschool Cibubur UNJ tumbuh, berkembang, dan menjalin koneksi erat dengan Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FBS UNJ. Hubungan ini bukan hanya administratif, ia bersifat ideologis. Sama-sama percaya bahwa bahasa adalah alat perjuangan kultural dan pendidikan adalah jalan diplomasi. Maka ketika narasi kolaboratif ini mengkristal dalam wacana kunjungan Presiden Prancis, Labschool Cibubur bukan penonton. Ia adalah salah satu penggerak dan peramai acara.

Dan hari itu pun tiba. Pada 28 Mei 2025, Presiden Emmanuel Macron hadir di UNJ. Dunia menyaksikan. Tapi di balik layar, ada benang tak kasatmata yang ditarik dari Cibubur ke Rawamangun. Sebuah benang yang ditenun oleh para peserta didik dan guru Labschool Cibubur UNJ yang tak pernah berhenti percaya bahwa mimpi bisa ditulis dalam aksen Prancis.

Presiden Macron tak hanya datang untuk berbicara. Ia hadir untuk menyimak, menyapa, dan mengakui bahwa dari institusi pendidikan yang gigih inilah lahir agen-agen budaya yang akan menjadi duta perdamaian dan penghubung dua bangsa. Ia menyadari, bahwa Program France Track Labschool Cibubur UNJ bukan sekadar jalur akademik, tapi adalah jembatan yang dibangun di atas kerja keras dan cinta akan pengetahuan.

Dan mungkin, ketika Presiden Macron berdiri di panggung UNJ dan mendengar salam Prancis dari peserta didik yang pernah berlatih di ruang kelas Labschool Cibubur, ia tahu, di balik protokol dan diplomasi ada sesuatu yang jauh lebih murni, yaitu tekad anak-anak bangsa yang berani bermimpi dalam bahasa dunia. Karena dari Cibubur yang bersahaja, gema sebuah bahasa bisa mengguncang istana Élysée. Dan dari ruang kelas yang tekun, sejarah bisa digerakkan. (syf)