FMIPA dan FT UNJ Sukses Berkolaborasi dalam Gelaran Semnas Jamu 2025 yang Menjadi Tonggak Inovasi Kesehatan Nasional Berbasis Riset

Ikuti kami

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. UNJ Masuk Peringkat 767 Dunia di…

Berita Terbaru

Kantor Humas dan IP UNJ Raih 5 Penghargaan Pada Ajang IDEAS 2025, Dari Juara Budaya Inklusif hingga Manajemen Krisis

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

UNJ dan PT HappyLab Indonesia Perkuat Literasi Nasional melalui MaxNovel Award 2025

UNJ Masuk Peringkat 767 Dunia di UI GreenMetric 2025, Tegaskan Komitmen Kampus Hijau dan SDGs Berdaya Saing Global

UNJ Partisipasi dalam Seminar Kesetaraan Disabilitas dan Perempuan di Layar yang Digelar Kembud RI

UNJ Kembali Pertahankan Predikat “Badan Publik Informatif” pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2025

FT UNJ Berkolaborasi dengan DWP Kemdiktisaintek untuk Tingkatkan Kepercayaan Diri Perempuan

Jakarta, Humas UNJ – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama Fakultas Teknik (FT) UNJ sukses berkolaborasi dengan menggelar Seminar Nasional (Semnas) Jamu 2025 dengan tema “Ketahanan dan Kebangkitan Nasional: Spiritualitas, Budaya, Kesehatan, dan Industri Sosial-Kerakyatan Masa Depan”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 26 September 2025, di Aula Maftuchah Yusuf, Kampus A UNJ, ini disambut dengan antusiasme tinggi dari peserta sekaligus diwarnai partisipasi aktif para pelaku UMKM jamu yang menambah semarak atmosfer acara.

Seminar Nasional Jamu 2025 menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka di bidangnya, antara lain: Prof. Taruna Ikrar selaku Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Prof. Daniel Tjen selaku Ketua Umum Dewan Jamu Indonesia, Fajar Prasetya selaku Sekretaris Dewan Jamu Indonesia, Mahani selaku Ketua Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Herbal Muslim Indonesia, Onggy Hianata selaku Founder iBlooming Global, dan Prof. Neneng Siti Silfi Ambarwati selaku Dekan FT UNJ.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Prof. Diana Vivanti Sigit selaku Guru Besar FMIPA UNJ, dan Prof. Umiatin selaku Guru Besar FMIPA UNJ. Kehadiran para pakar dari berbagai latar belakang menunjukkan semangat kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem jamu yang berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing global.

Selain seminar, rangkaian kegiatan ini juga mencakup penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UNJ dengan Dewan Jamu Indonesia dan BPOM RI. MoU ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi akademisi, regulator, dan industri dalam riset, pengembangan, serta pengawasan jamu sebagai warisan budaya sekaligus komoditas kesehatan masa depan.

Tak hanya itu, FMIPA dan FT UNJ juga melaksanakan kegiatan sosial berupa charity pemberian lima sepeda kepada mbok Jamu Gendong. Inisiatif ini bertujuan membantu para pedagang jamu gendong dalam memperluas jangkauan penjualan, meningkatkan mobilitas, dan mendukung keberlanjutan usaha mereka.

Dalam laporannya, Vina Rizkawati selaku dosen Program Studi Biologi FMIPA UNJ sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi wadah integrasi riset dan inovasi di bidang jamu. Ia juga menginformasikan bahwa pada hari yang sama akan dilaksanakan pembentukan Ketua Dewan Jamu Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

“Kami berharap acara ini dapat membangun jejaring kolaborasi antara peneliti, pelaku UMKM, dan mendorong hilirisasi produk jamu,” ujar Vina.

Pada kesempatan ini, Hadi Nasbey selaku Dekan FMIPA UNJ, menekankan pentingnya mengangkat jamu bukan hanya sebagai bagian dari tradisi, tetapi juga sebagai peluang inovasi.

“Jamu adalah warisan luhur bangsa yang menyatukan dimensi budaya, kesehatan, dan ekonomi. Melalui riset ilmiah dan kolaborasi lintas disiplin, UNJ berkomitmen menjadikan jamu sebagai bagian dari solusi kesehatan masyarakat sekaligus industri sosial-kerakyatan masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Neneng Siti Silfi Ambarwati selaku Dekan FT UNJ, menambahkan bahwa teknologi memiliki peran vital dalam modernisasi jamu.

“Fakultas Teknik berupaya menghadirkan inovasi teknologi untuk mendukung produksi, pengemasan, dan distribusi jamu agar semakin higienis, efisien, dan mampu menembus pasar global. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sains, budaya, dan teknologi dapat berjalan beriringan,” tegasnya.

Dengan kehadiran ratusan peserta, baik dari kalangan UMKM Jamu, akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum, Semnas Jamu 2025 diharapkan menjadi titik temu penting dalam membangun kesadaran kolektif akan nilai strategis jamu. Kolaborasi FMIPA dan FT UNJ ini sekaligus memperlihatkan peran perguruan tinggi dalam mengembangkan warisan budaya yang menjadi motor penggerak inovasi dan kemandirian bangsa.