Galih Sulistyaningra: Dari PGSD FIP UNJ ke UCL, Influencer yang Menginspirasi Dunia Pendidikan Dasar Indonesia

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Galih Sulistyaningra: Dari PGSD FIP UNJ…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Dr. Jeong Ok Jeon: Dosen Seni Rupa UNJ yang Ahli Dalam Bidang Seni Media Baru dan Menginspirasi Mahasiswa Dengan Inovasi Seni dan Teknologi

Pengalaman Internasional 3 Mahasiswa UNJ: Dari Pedagogik hingga Misi Mempromosikan Bahasa Indonesia di Australia

2.500 Lebih Siswa Kunjungi Pameran Pendidikan UNJ 2025 Untuk Mencari Informasi Seputar UNJ

UNJ Tingkatkan Daya Saing Lulusan dengan Roadshow Sertifikasi Kompetensi

Perkuat World Class University: UNJ Gelar Workshop Pemeringkatan QS WUR dan THE

Jakarta, Humas UNJ– Galih Sulistyaningra adalah nama yang semakin dikenal di media sosial, terutama di Instagram. Konten-kontennya banyak dirujuk oleh publik yang tertarik pada pendidikan dasar, parenting, dan isu-isu pendidikan secara umum.

Selain itu, konten-konten Galih di media sosial juga memberikan refleksi kritis dan reflektif terhadap model pembelajaran untuk anak-anak usia Sekolah Dasar.

Galih Sulistyaningra sendiri merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan (Prodi PGSD FIP) pada tahun 2016. Setelah menyelesaikan studi S1nya, ia kemudian melanjutkan studi S2 di University College London (UCL) dalam program Education Planning, Economics and International Development pada tahun 2018 dan lulus pada tahun 2019 melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Setelah kembali ke Indonesia, Galih memulai karier sebagai guru Sekolah Dasar (SD) di Petojo Utara Jakarta Pusat dan beberapa sekolah internasional, seperti Jakarta International School (JIS), Nanyang, Highscope, dan British School Jakarta (BSJ).

Ketimpangan kualitas pendidikan, literasi, dan pedagogi kritis dalam praktik pendidikan mendorong minat dan ketertarikan Galih untuk mengimplementasikan model pendidikan yang relevan dengan konteks masyarakat saat ini. Pada November 2019 lalu, Galih mendirikan Komunitas Bekal Pendidik yang bertujuan untuk memanusiakan pendidikan bangsa dan memberikan fasilitas untuk calon guru agar berkembang.

Pada tahun 2020, Galih juga terlibat dalam penyusunan modul pendidikan dasar dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Bersama lembaga tersebut, Galih menangani anak-anak yang pandai berbahasa Inggris dengan kurikulum berstandar Amerika Serikat (AS). Saat ini, Galih juga menjabat sebagai CEO Smartick.id, sebuah platform belajar matematika untuk anak usia 4-14 tahun.

Semua gagasannya seputar pendidikan dasar pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, lahir dari pengamatannya terhadap beberapa elemen yang kurang berkembang dalam sistem pengajaran dan pendidikan di Indonesia. Menurut Galih, pendidikan dasar merupakan elemen penting dalam transisi pendidikan bagi kehidupan manusia, terutama terkait dengan transisi dari sistem pendidikan usia dini menuju sekolah dasar. Maka menurutnya, guru SD tidak hanya mengampu satu mata pelajaran saja, namun juga harus mampu menginternalisasikan berbagai konsep abstrak menjadi konsep yang mudah dipahami oleh anak-anak.

“Menjadi guru SD perlu kehati-hatian yang lebih,” ungkapnya.

Pengalaman Galih menimba ilmu di luar negeri sekaligus menjadi guru Sekolah Dasar telah memberinya perspektif bahwa dalam sistem belajar, penting untuk mengkontekstualisasikan ilmu pengetahuan. “Indonesia terdiri dari beragam kondisi, maka kita perlu menempatkan dan memasukkan apa yang sebenarnya dibutuhkan, apa yang menjadi karakteristik, dan bagaimana memanfaatkan karakteristik tersebut perlu menjadi perhatian,” jelasnya.

Selain terkait belajar, Galih juga menyoroti regulasi pendidikan yang menurutnya perlu diselaraskan antara tujuan dan regulasi pendidikan pemerintah pusat dengan daerah hingga ke level sekolah, sehingga tidak terjadi perbedaan antara penyampaian pusat dengan yang terjadi di sekolah.

Kisah Galih Sulistyaningra adalah salah satu dari sekian alumni UNJ yang turut menginspirasi dan berkontribusi bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.