Ketua ATPI: Turnamen Tenis Jadi Ajang Kolaborasi dan Ruang Bahagia bagi Para Profesor

Ikuti kami

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Dukung Visi World Class University, UNJ…

Berita Terbaru

Kantor Humas dan IP UNJ Raih 5 Penghargaan Pada Ajang IDEAS 2025, Dari Juara Budaya Inklusif hingga Manajemen Krisis

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

UNJ and Nanjing University Forge Strategic Alliance for Dual-Degree Master Program Focused on Critical Global Goals on SDG 6,11-15 and 17

UNJ Delegation Fosters Academic Collaboration with Shanghai Normal University for Student Exchange Programs

Perluas Perspektif Ketatanegaraan dan Pertahanan, Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan UNJ Lakukan Kunjungan Akademik ke MK dan Kemhan

Bangunmoto Hadir di Pameran Pendidikan UNJ 2025, Dorong UMKM Go Digital dengan Konten Kreatif

Pameran Pendidikan UNJ Semakin Meriah dengan Penampilan Ferry Beatboxer

Jakarta, Humas UNJ – Ketua Asosiasi Tenis Profesor Indonesia (ATPI), Prof. Suharnomo, menegaskan bahwa turnamen tenis antarprofesor bukan sekadar ajang kompetisi olahraga, melainkan wadah strategis untuk mempererat hubungan dan membangun kolaborasi antarperguruan tinggi di Indonesia.

“Turnamen ini kami rancang sebagai ruang kolaborasi antarprofesor dari berbagai bidang keahlian. Meski bertanding, tujuan utamanya adalah memperkuat sinergi dan jaringan lintas kampus,” ujar Prof. Suharnomo usai memenangkan pertandingan pertamanya bersama Prof. I Nyoman Widarsa.

Ia menambahkan bahwa kebersamaan yang terjalin melalui berbagai kegiatan ATPI, termasuk turnamen ini, menjadi fondasi penting dalam membangun chemistry antarprofesor. “Kami sering bertemu di berbagai kegiatan ATPI. Kedekatan itu terasa nyata, baik di lingkungan kampus masing-masing maupun saat berinteraksi dengan rekan dari kampus lain,” jelasnya.

Terkait semangat bertanding, Prof. Suharnomo menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan kebahagiaan batin. “Kami semua sudah tidak muda lagi, jadi menjaga ruang bahagia itu penting. Tidak perlu terlalu ngotot mengejar bola atau sekadar ingin menang. Yang utama adalah tetap sehat, senang, menjalin pertemanan baru, dan menikmati momen kebersamaan ini,” ungkapnya.

Turnamen ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi media efektif untuk membangun silaturahmi dan kerja sama antarakademisi. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan, kolaborasi, dan kebahagiaan yang menjadi esensi dari komunitas akademik.

Pesan Prof. Suharnomo menjadi pengingat bahwa semangat  kebersamaan jauh lebih penting daripada sekadar meraih kemenangan.