Jakarta, Humas UNJ – Mahasiswa asal Kabupaten Mappi, Papua Selatan, yang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengikuti kunjungan edukatif ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Sabtu, 29 November 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Jelajah Jakarta: Menjalin Cerita, Merajut Harmoni” dengan tema “Papua Menyapa Jakarta, Menjalin Cerita, Merajut Harmoni”. Program ini bertujuan memperluas wawasan budaya Nusantara bagi mahasiswa Papua di Jakarta.
Penanggung jawab kegiatan, Lala Siti Sahara, menjelaskan bahwa eksplorasi budaya di TMII menjadi fokus utama pada hari pertama pelaksanaan program. Rombongan mahasiswa mengunjungi Anjungan Bali, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatera Barat untuk mempelajari rumah adat, ciri budaya, serta nilai-nilai lokal masing-masing daerah.
“Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan budaya berbagai suku bangsa di Indonesia sekaligus landmark sejarah yang ada di Jakarta,” ujar Lala.
Salah satu sesi yang paling menarik perhatian mahasiswa terjadi saat mereka berkunjung ke Anjungan Jawa Barat. Mahasiswa Mappi tidak hanya melihat, tetapi juga ikut serta dalam kegiatan seni. “Antusiasme mahasiswa sangat tinggi, terutama saat belajar angklung, menari, dan bernyanyi. Pihak anjungan bahkan meminta mereka memperkenalkan salam khas Papua sebagai bentuk pertukaran budaya,” tambahnya.
Usai kegiatan di TMII, rombongan melanjutkan kunjungan ke Monumen Nasional (Monas). Di sana, mahasiswa mempelajari perjalanan sejarah bangsa melalui Diorama Sejarah Nasional dan landmark perjuangan kemerdekaan. Menurut Lala, kunjungan ini memberikan pengalaman belajar yang tidak bisa diperoleh melalui kelas semata. “Harapannya, pengalaman ini memperkuat wawasan mereka tentang budaya dan menjadi bekal semangat dalam menyelesaikan studi di UNJ,” tuturnya.
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Yasep Setiakarnawijaya, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari pembinaan karakter dan penguatan kebangsaan bagi mahasiswa Papua. Ia menekankan bahwa keberagaman Indonesia harus dipahami melalui pengalaman langsung.
“Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran nyata tentang kebhinekaan. Mereka melihat langsung bahwa meskipun berbeda bahasa dan adat, kita tetap satu dalam identitas kebangsaan,” ujarnya.
Yasep menambahkan bahwa mahasiswa Papua memiliki peran penting dalam merawat keberagaman Indonesia. “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai kunjungan semata, tetapi menjadi titik awal bagi gerakan yang lebih luas dalam merajut harmoni antardaerah,” ucapnya. Ia juga menyampaikan bahwa Direktorat Kemahasiswaan membuka peluang kegiatan lanjutan untuk melengkapi wawasan kebudayaan mahasiswa. “Ke depan, kunjungan ke Pulau Seribu sebagai salah satu ikon pariwisata Jakarta juga kami upayakan,” imbuhnya.
Sebagai agenda berikutnya, mahasiswa Mappi akan melanjutkan kegiatan edukatif dengan mengunjungi Kampung Budaya Betawi Setu Babakan dan kawasan Kota Tua Jakarta, termasuk Museum Sejarah Jakarta dan Museum Bank Indonesia. Kegiatan ini diharapkan terus membuka ruang dialog, memperkuat toleransi, serta menumbuhkan kesadaran kebangsaan mahasiswa Papua sebagai bagian dari Indonesia yang majemuk.
