Perkuat Ketahanan Pangan, UNJ Kolaborasi Dengan Pemkab dan Masyarakat Indramayu Dalam Pengelolaan Peternakan Berdampak

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Perkuat Ketahanan Pangan, UNJ Kolaborasi Dengan…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

UNJ Sambut Delegasi UTP Malaysia dalam Sport Exchange 2025

Tingkatkan Pengetahuan Tentang Pupuk Organik Pada Petani Desa Bulak, UNJ dan PT. Alami Orion Agrotama Beri Sosialisasi Mengenai Pertanian Ramah Lingkungan

Duta Besar Perancis di Indonesia Lakukan Kunjungan Untuk Persiapan Kehadiran Presiden Perancis Emmanuel Macron ke UNJ

Raker UNJ 2025 Resmi Ditutup, FEB Raih Juara Umum Anugerah IKU UNJ 2024

Suci Wijayanti Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Perancis yang Berkiprah Sebagai Konsultan Perdagangan di Komisi Perdagangan dan Investasi Bisnis di Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia

Indramayu- Humas UNJ. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terus membuktikan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam bidang pendidikan, tetapi juga berdampak langsung kepada masyarakat. Salah satu wujud nyata dari semangat kampus berdampak ini adalah kerja sama strategis antara UNJ dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dalam pengelolaan peternakan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar UNJ dalam memperluas jangkauan tridarma perguruan tinggi sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.

Dalam dunia peternakan, setidaknya ada tiga kategori, yaitu: (1) Peternakan besar yang mencakup sapi, kerbau, dan kuda; (2) Peternakan kecil meliputi domba, dan kambing; dan (3) Peternakan unggas terdiri dari ayam, bebek, dan itik/entok. Untuk rencana UNJ dalam mengelola peternakan yang akan digagas di Indramayu, yaitu peternakan besar, peternakan kecil, dan peternakan unggas.

Peternakan dipilih sebagai lini tambahan bisnis UNJ bukan tanpa alasan. Sektor peternakan memiliki peran vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, tantangan seperti rendahnya produktivitas, keterbatasan teknologi, dan manajemen tradisional masih banyak ditemui, terutama di tingkat peternakan rakyat. Melalui keterlibatan langsung, UNJ bertekad untuk membawa pendekatan ilmiah dan inovatif ke dalam pengelolaan peternakan, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dalam rencana ini, UNJ mempersiapkan pengelolaan peternakan terpadu yang menggabungkan aspek riset, pelatihan, edukasi, produksi, dan teknologi sejak hulu hingga hilir. Dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi yang relevan di UNJ nantinya akan terlibat dalam proses pengelolaan peternakan sapi. Hal ini tentu membuka peluang bagi pendekatan interdisipliner, di mana ilmu pengetahuan tidak hanya dipelajari di ruang kelas, tetapi juga diterapkan dalam konteks nyata di lapangan dan lintas bidang. Maka itu peternakan ini dirancang sebagai pusat pembelajaran, inovasi, produksi, dan hilirisasi. Teknologi pengolahan limbah, pengolahan pakan  atau konsentrat, pencatatan digital kesehatan ternak, hingga pengolahan produk turunan seperti pupuk organik, biogas, dan produk olahan lain menjadi bagian integral dari sistem yang dikembangkan. Dengan cara ini, peternakan yang dikelola UNJ bukan hanya menjadi sarana produksi bisnis bagi UNJ, tetapi juga laboratorium hidup yang mendidik, memberdayakan, dan menginspirasi sivitas akademika UNJ serta masyarakat luas.

Langkah awal yang kini tengah ditempuh UNJ adalah menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak di Indramayu, khususnya Pemkab dan masyarakat Indramayu, khususnya pelaku usaha peternakan. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan model pengelolaan peternakan yang dapat direplikasi di daerah lain, serta membuka ruang dialog antara akademisi, birokrat, dan masyarakat. Dengan inisiatif ini, UNJ tidak hanya memperluas cakupan pengabdian masyarakat, tetapi juga mempersiapkan lulusannya untuk menjadi pelaku perubahan yang tangguh, adaptif, dan berorientasi solusi. Ini adalah cerminan nyata dari misi kampus berdampak, menjadikan perguruan tinggi sebagai katalisator perubahan sosial yang berbasis ilmu, kolaborasi, dan kepedulian.

Sebagai langkah awal, UNJ terlebih dahulu melakukan Focus Group Discussion (FGD) di  Indramayu dengan mengangkat tema “Strategi Penguatan Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Indramayu” dan Kunjungan ke Peternakan Sapi PT. Tujuh Belas Per Tiga Enam (PT. TBPTE) di Desa Sanca, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, dan Peternakan Domba Latansa Farm di Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini dilakukan pada 9 – 10 Mei 2025. Kegiatan ini turut dihadiri langsung Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, Ketua Senat Akademik UNJ, para Wakil Rektor UNJ, Sekretaris Universitas, Ketua LPPM, Kepala BPU, Direktur Inovasi, Sistem Informasi dan Pemeringkatan, Direktur Kerja Sama dan Bisnis, Kepala Kantor Humas, Ketua dan anggota Komite Ventura, Kepala Kantor Tata Usaha, Layanan Umum, dan Rumah Tangga, staf ahli rektor dan wakil rektor, Kepala Subdirektorat Inovasi dan Hilirisasi, anggota dosen tim kajian, dan staf di lingkungan UNJ.

Pada sesi FGD turut hadir narasumber Sona Susanto selaku Anggota Komite Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Komite Mitra Pemkab Indramayu yang menjelaskan mengenai “Kiat Sukses Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat”. Dalam paparannya, Sona Susanto menjelaskan bahwa daerah Indramayu memiliki potensi besar di bidang peternakan dan pertanian. Maka itu sangat berpeluang besar dan menguntungkan jika UNJ ingin membuka usaha peternakan sapi di Indramayu. Untuk pakan sapi juga tidak sulit, disini sangat banyak untuk pakannya. Oleh karena itu masyarakat Indramayu sangat mengapresiasi rencana UNJ untuk  membangun ketahanan pangan, khususnya perdagingan yang berwujud peternakan sapi. Tentu rencana UNJ ini di satu sisi akan membuka lapangan pekerjaan bagi Masyarakat setempat yang artinya juga membangun perekonomian masyarakat Indramayu, ungkap Sona Susanto.

Selain Sona Susanto, narasumber pada kegiatan FGD ini juga diisi oleh Ahmad Fahmi selaku Kuasa Direksi PT. Tujuh Belas Per Tiga Enam (PT. TBPTE). Ahmad Fahmi yang hadir secara daring melalui zoom mengatakan bahwa UNJ dapat menjalin kerja sama dengan Perhutani untuk kesediaan lahan dalam pengelolaan rencana peternakan sapi yang akan dirintis oleh UNJ di Indramayu. Peternakan sapi sangat potensial secara ekonomi mengingat kebutuhan daging sapi begitu tinggi, baik di Jawa Barat sendiri sampai luar Jawa Barat. Sementara tingkat impor sapi masih mencapai 50% di Indonesia, artinya produksi daging sapi di Indonesia sangat tinggi potensi ekonominya. Saya yakin jika UNJ sudah tertarik mengelola peternakan sapi, tentu pendekatan pengelolaannya akan lebih akademis dibanding peternak sapi rakyat yang ada, ungkap Ahmad Fahmi.

Sementara itu Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ mengatakan bahwa kegiatan FGD ini sebagai bagian dari persiapan terencana UNJ untuk turut serta menjadi kampus berdampak melalui penguatan program ketahanan pangan masyarakat. Untuk itu UNJ pasca PTNBH tidak hanya mencari peluang berbagai lini bisnis, namun juga tetap harus kontributif pada pembangunan masyarakat. Maka itu kolaborasi UNJ dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan masyarakat sekitar diharapkan dapat menjadi contoh penting tentang bagaimana pendidikan tinggi dapat menjadi motor pembangunan daerah. Dengan menjadikan kampus sebagai mitra strategis pemerintah daerah, solusi yang dihasilkan menjadi lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan. UNJ dalam hal ini menunjukkan bahwa kampus tidak boleh hanya menjadi menara gading, tetapi harus hadir di tengah masyarakat dengan kontribusi yang jelas. Secara keseluruhan, dalam rencana pengelolaan peternakan besar seperti sapi dan kerbau, kecil seperti domba dan kambing, dan unggas seperti ayam, bebek, dan itik adalah cerminan dari transformasi perguruan tinggi yang berdampak. Ini adalah bentuk nyata bagaimana ilmu pengetahuan, jika dikelola dengan visi kolaboratif dan orientasi pengabdian, dapat menjadi kekuatan besar untuk kemajuan bangsa. Selain itu dengan adanya program ketahanan pangan yang sedang dirintis UNJ, tidak menutup kemungkinan membuka juga peluang pendirian program studi bahkan fakultas yang berkaitan dengan pangan dan gizi di UNJ, ujar Prof. Komarudin.

Prof. Komarudin juga menambahkan, bahwa pengelolaan peternakan yang ingin digagas oleh UNJ bersama Pemkab Indramayu dan masyarakat sekitar nantinya berkonsep berdampak, baik berdampak untuk masyarakat sekitar, maupun bagi sivitas akademika UNJ sendiri yang dapat menjadikan peternakan ini kegiatan tri dharma. Jadi nantinya UNJ akan melibatkan masyarakat sekitar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat sekitar tentunya. Jadi tidak hanya menjadi salah satu lini bisnis UNJ, tetapi juga menjadi program berdampak bagi masyarakat sekitar, tambah Prof. Komarudin.