Jakarta, Humas UNJ – Pijar Foundation dan The Nippon Foundation menggelar audiensi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk membahas penguatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) di Badan Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (BP3) UNJ. Pertemuan ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis dalam mendukung pendidikan inklusif bagi mahasiswa penyandang disabilitas di perguruan tinggi Indonesia yang diselenggarakan pada 18 Desember 2025.
Audiensi yang berlangsung di kampus UNJ dihadiri oleh perwakilan Pijar Foundation, Antony M. Dermawan beserta tim, serta delegasi The Nippon Foundation Jepang, Makoto Wada dan Yoshio Nakagawa. Kedua lembaga dikenal aktif dalam advokasi dan pengembangan inklusi pendidikan disabilitas di berbagai negara. Hadir pula Kepala BP3 UNJ, Prof. Johansyah Lubis, serta Lalan Erlani, Koordinator Pusat Pengembangan Vokasi dan Sekolah Berbasis Layanan Disabilitas (PPVSBLD), bersama jajaran sebagai pelaksana utama layanan disabilitas di UNJ.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas rencana pengembangan ULD di BP3 UNJ sebagai pusat layanan yang menyediakan dukungan dan akomodasi terstruktur bagi mahasiswa penyandang disabilitas. Fokus penguatan mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia, standarisasi layanan, dan penyusunan model layanan yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa.

Program kolaboratif ini direncanakan diluncurkan pada April 2026 dengan dukungan teknis dan sumber daya dari kedua lembaga. Rencana kegiatan meliputi peningkatan kesadaran publik tentang inklusi (Public Inclusive Awareness), pengembangan mekanisme layanan yang efektif, serta pelatihan bagi dosen dan staf terkait penyediaan pendidikan inklusif.
Pijar Foundation menyampaikan harapan agar kerja sama ini mempercepat terwujudnya lingkungan pendidikan tinggi yang ramah dan adil bagi semua mahasiswa, khususnya penyandang disabilitas. Sementara itu, The Nippon Foundation menegaskan komitmennya untuk mendukung inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas melalui pendekatan berbasis hak dan partisipasi aktif masyarakat.

BP3 UNJ menyambut positif kerja sama ini sebagai langkah strategis memperkuat layanan disabilitas. Dengan hadirnya ULD yang terstandarisasi, UNJ diharapkan menjadi contoh perguruan tinggi yang mengimplementasikan inklusi pendidikan secara menyeluruh di Indonesia.
Audiensi ini menjadi pijakan penting bagi sinergi antara lembaga internasional, organisasi masyarakat sipil, dan institusi pendidikan dalam menciptakan sistem layanan yang lebih inklusif. Perkembangan kerja sama ini akan terus dipantau dan dievaluasi demi memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa penyandang disabilitas.
