Jakarta, Humas UNJ– Ramadan Global Camp 2025 yang digagas oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Negeri Jakarta pada Selasa, 4 Februari 2025, mengajak peserta memahami “golden moment” sebagai nilai spiritual dan kebangkitan diri. Acara ini diadakan di Aula Bung Hatta, Kampus UNJ, dengan kajian yang dibawakan oleh Agus Idwar, atau yang akrab disapa Guswar.
Dalam kesempatan tersebut, Guswar mengulas kajian bertema “Golden Moment Ramadan With Love and Thankfulness” yang dihadiri oleh mahasiswa UNJ serta peserta beasiswa dari berbagai negara.
Pada kesempatan ini, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Bisnis UNJ, Andy Hadiyanto, menyatakan bahwa Ramadan Global Camp 2025 merupakan wadah untuk berbagi kisah Ramadan para mahasiswa dari berbagai negara serta membantu mahasiswa asing memahami Ramadan di Indonesia. Menurutnya, tema kajian yang dibawakan oleh Agus Idwar, seorang entertainer Muslim terkenal, bertujuan memberikan motivasi kepada peserta agar optimis memandang hidup dan mampu memanfaatkan setiap momen menjadi “golden moment”.
“Harapannya, kegiatan seperti ini dapat diikuti lebih banyak lagi mahasiswa serta menunjukkan bahwa UNJ memiliki keanekaragaman mahasiswa dari berbagai negara, sekaligus memperluas cakrawala pemahaman keberagaman oleh para mahasiswa,” ungkapnya.
Selain itu, Sekretaris Kantor Urusan Internasional (KUI) UNJ, Sri Rahayu, menyatakan bahwa melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas diri yang dapat dilakukan pada bulan Ramadan ini dan seterusnya.
“Tidak semua orang akan dapat bertemu dengan Ramadan yang sama setiap tahun dan belum tentu akan bertemu Ramadan di tahun selanjutnya. Semoga ini menjadi ‘golden moment' bagi para peserta,” ungkapnya.
Menurutnya, antusiasme peserta sangat luar biasa, terutama pada momen refleksi yang diungkapkan dengan tulus oleh para peserta dalam menceritakan orang tua dan harapan hidup mereka.
Selain itu, Agus Idwar dalam pembahasannya mengatakan bahwa ‘golden moment' adalah suatu peristiwa yang bersifat subjektif di mana keadaan tersebut dapat menginspirasi dan memotivasi guna menghasilkan perbuatan yang bermanfaat. “Siapapun berhak membangun ‘golden moment',” katanya.
Dirinya menambahkan bahwa ‘golden moment' adalah peristiwa berharga yang patut disyukuri dan didampingi dengan rasa sukacita. Hal ini juga digambarkan melalui bagaimana dirinya membina para seniman musik religi seperti Opick hingga Ustaz Jefri Al Buchori serta mengembangkan kesenian musik Islami melalui seni Nasyid.
Momen menarik dari kegiatan itu juga datang dari seorang pembawa acara, salah seorang mahasiswa asal Kazakhstan bernama Temirichan M., yang membagikan ketertarikannya pada kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan itu telah memberi inspirasi terkait “golden moment“. Ia menganggap hal ini sebagai upaya meraih kesuksesan hidup agar lebih bermakna. Temirichan menambahkan bahwa menjadi seorang pembawa acara merupakan pengalaman pertamanya di kampus UNJ dan ia berharap hal ini dapat menjadi “golden moment” baginya di masa depan.
“Kesan saya menjadi MC, walau sedikit sulit dan menjadi pertama kalinya selama hidup saya, tetapi saya bisa melewatinya dan menjadikannya sebagai peningkatan kualitas diri dari kegiatan Ramadan Global Camp 2025,” ungkapnya.