Jakarta, Minggu, 27 April 2025 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menerima kunjungan dari Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan UTBK SNBT 2025 di Pusat UTBK UNJ. Pada kesempatan ini, Muhammad Yusro selaku Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) dan Rahmawati selaku Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (BP3 Kemendikdasmen) menjadi perwakilan dari tim penanggung Jawab SNPMB yang hadir untuk monev di Pusat UTBK UNJ.
Turut hadir mendampingi tim penanggung Jawab SNPMB dalam kegiatan monev di Pusat UTBK UNJ, yaitu Prof. Ifan Iskandar selaku Wakil Rektor UNJ Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni yang sekaligus Ketua Pelaksana UTBK UNJ, Fatah Nurdin selaku Ketua SPM UNJ yang sekaligus Koordinator Monev UTBK UNJ, Prof. Nofi Marlina Siregar selaku Dekan FIKK, Agung Premono selaku Direktur Akademik, Yasep Setiakarnawijaya selaku Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, I Wayan Sugita selaku Kepala Kantor Admisi, dan Syaifudin selaku Kepala Kantor Humas dan Informasi Publik.
Pada kesempatan ini, Rahmawati menyampaikan tanggapannya terkait pelaksanaan UTBK di UNJ. “Alhamdulillah, setelah mendengarkan langsung penjelasan dari Pak WR1 sebagai Ketua, serta dari Koordinator TIK dan Koordinator Pelaksana, UNJ memang betul-betul mengedepankan integritas dan komitmen. Mulai dari pemilihan panitia, prosedur, hingga rundown acara hari ke hari yang menunjukkan bahwa UNJ ingin menerapkan standar yang diberlakukan untuk pelaksanaan UTBK,” ujar Rahmawati.
Rahmawati juga memberikan himbauan kepada panitia pusat UNJ terkait pelaksanaan UTBK yang masih berlangsung. “Tahun ini kita mencoba full hanya satu gelombang, yang semula ada 10 hari dengan 20 sesi sekarang menjadi 12 hari dengan 23 sesi. Ini membutuhkan stamina yang kuat karena tidak ada jeda sama sekali. Harapannya, semangat tidak kendor di akhir-akhir karena biasanya peserta ujian paling akhir perlu diwaspadai agar tidak lengah karena lelah,” tambahnya.
Sementara itu, Muhammad Yusro juga memberikan tanggapannya terkait kunjungan dan pelaksanaan UTBK di UNJ. “UNJ sudah sangat siap, apalagi UNJ termasuk perguruan tinggi negeri yang lama dan sudah lama melaksanakan kegiatan UTBK. Kesiapan dan profesionalitas panitia sangat terlihat dan mudah-mudahan bisa terus ditingkatkan atau dipertahankan,” kata Yusro.
Terkait penggunaan alat metal detector, Yusro menyatakan bahwa hal tersebut wajar digunakan sebagai upaya preventif pencegahan kecurangan. “Beberapa kampus juga menggunakan hal yang sama, jadi bisa digunakan untuk memastikan peserta ujian objektif dan tidak melakukan kecurangan,” jelasnya.
Dengan pelaksanaan UTBK yang berlangsung selama 12 hari, Yusro menghimbau kepada seluruh panitia untuk menjaga stamina dan kondisi fisik agar tetap fresh dan sehat. “Tetap menjaga profesionalitas kerja dan berkomunikasi dengan panitia pusat ketika ada permasalahan di lapangan. Komunikasi yang baik dan pencatatan setiap kejadian akan memberikan penilaian kinerja yang baik terhadap UNJ sebagai pelaksana ujian,” tutup Yusro.
Atas kehadiran perwakilan tim penanggung jawab SNPMB untuk melakukan monev di Pusat UTBK UNJ, Prof. Ifan Iskandar mengatakan bahwa atas nama pimpinan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya untuk berkunjung ke Pusat UTBK UNJ dalam rangka monev. Alhamdulillah selama lima hari pelaksanaan UTBK di UNJ, tidak ditemukan kecurangan yang dilakukan para peserta atau pun kejadian tertentu. Sebab sebagai langkah antisipasi tindak kecurangan menggunakan modus alat bantu komunikasi dan alat teknologi lain, Pusat UTBK UNJ menerapkan pemeriksaan metal detector dan pemeriksaan komputer ujian secara berkala. Selain itu juga UNJ berkomitmen menjalankan Prosedur Operasional Baku (POB) pelaksanaan UTBK sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Panitia Pusat SNPMB, ungkap Prof. Ifan Iskandar.