UNJ dan Iran Pererat Diplomasi Budaya Melalui Pekan Film Iran 2025

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. UNJ dan Iran Pererat Diplomasi Budaya…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Rektor UNJ: Kolaborasi, Tata Kelola, dan Inovasi Kunci Menuju Universitas Berkelas Dunia

KUI UNJ Adakan Ramadan Global Camp 2025: Ajang Pertukaran Budaya, Penguatan Keimanan serta Ketaqwaan Mahasiswa Asing dan Mahasiswa Lokal

Perkuat Silaturahmi dan Sinergi dengan Ormawa, UNJ Gelar Dialog “Coffee Morning”

Rayhan dan Adelio Raih Gelar Mawapres Utama UNJ 2025: Kebanggaan Kampus Menuju Prestasi Nasional

Rektor UNJ Dikukuhkan KONI Pusat Jadi Ketua Umum PB IPF Masa Bakti 2022-2026

Humas UNJ, Jakarta – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Konselor Kebudayaan Iran menggelar Pekan Film Iran sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia. Acara ini didukung oleh berbagai media, termasuk Kompas, Republika, The Asian Post, dan TV-MU.

Pekan Film Iran diselenggarakan pada Senin, 24 Februari 2025, di Aula Latief Hendraningrat, Gedung Raden Dewi Sartika lantai 2, UNJ. Rangkaian acara diawali dengan pidato kunci oleh Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan RI, Saifullah. Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bertajuk “Film dan Masa Depan Diplomasi Kebudayaan Iran-Indonesia” serta pemutaran film In the Arms of the Tree.

Diskusi film ini menghadirkan narasumber Sasan, Direktur Produksi film In the Arms of the Tree, dan Helvy Tiana Rosa, produser film sekaligus dosen UNJ. Diskusi ini dimoderatori oleh Mutia Delina, dosen UNJ.

Dalam sambutannya, Andy Hadiyanto, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Bisnis UNJ, menyampaikan kebanggaannya atas penyelenggaraan Pekan Film Iran di UNJ. “Merupakan suatu kehormatan bagi UNJ menjadi tuan rumah acara ini. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi UNJ sebagai kampus bertaraf internasional yang membuka diri terhadap kerja sama dengan berbagai mitra dari luar negeri,” ujar Andy.

Dr. Moradi, Wakil Duta Besar Iran ketika memberikan sambutan

Moradi, Wakil Duta Besar Iran, juga menyampaikan bahwa Pekan Film Iran bukan sekadar ajang menonton film, tetapi juga momen berharga untuk memperdalam kerja sama dalam bidang budaya, sejarah, dan agama antara kedua negara. “Iran dan Indonesia adalah dua bangsa dengan peradaban besar dan sejarah yang gemilang. Kegiatan seperti ini memperkuat hubungan yang telah lama terjalin,” katanya.

Pentingnya Film dalam Diplomasi Internasional

Dalam keynote speech-nya, Saifullah menegaskan bahwa hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia telah berkembang tidak hanya dalam bidang politik dan ekonomi, tetapi juga dalam budaya. “Film adalah bagian dari diplomasi budaya yang memperkuat pemahaman antarbangsa. Seperti halnya Children of Heaven dari Iran yang menyentuh hati masyarakat Indonesia, film-film Indonesia seperti Laskar Pelangi juga dikenal di Iran. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai religius dan kemanusiaan yang diangkat dalam film dapat menjadi titik temu bagi kedua negara,” jelasnya.

Dr. Saifullah (kiri) & Dr. Andy ketika memberi plakat

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya kerja sama dalam distribusi film antara Iran dan Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah penonton lokal di Indonesia yang mencapai 80 juta orang dibandingkan dengan 40 juta penonton film asing, ada potensi besar bagi film-film Iran dan Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar mereka di tingkat internasional.

Diskusi Film

Helvy Tiana Rosa dalam diskusi menyatakan kekagumannya terhadap film-film Iran yang sederhana namun kompleks. “Film dapat menjadi alat diplomasi budaya, seperti halnya sastra. Film mampu menyampaikan rasa, empati, dan pesan penting kepada penonton,” ujarnya.

Sementara itu, Sasan menambahkan bahwa Iran telah memproduksi berbagai jenis film, termasuk yang bertema sejarah dan dokumenter. “Saya berharap kerja sama antara institusi pendidikan di Indonesia dan Iran semakin erat, terutama dalam bidang perfilman,” katanya. Ia juga mengusulkan adanya kolaborasi lebih lanjut antara sutradara, produser, dan penulis skenario dari kedua negara.

Pemutaran Film In the Arms of the Tree

Sebagai acara puncak, film In the Arms of the Tree diputar untuk para peserta. Film drama Iran tahun 2023 ini disutradarai oleh Babak Khajehpasha dan mengisahkan pasangan suami istri, Kimia dan Farid, yang menghadapi krisis rumah tangga setelah dua belas tahun menikah. Konflik ini berdampak pada anak-anak mereka dan mengubah dunia penuh kepolosan yang mereka kenal. Film ini mendapat pujian atas penggambaran emosional tentang dinamika keluarga dan dampaknya terhadap anak-anak.

Foto bersama antar pimpinan

Pekan Film Iran di UNJ tidak hanya menjadi ajang memperkuat hubungan budaya antara Iran dan Indonesia. Dengan kegiatan ini, diharapkan kerja sama di bidang perfilman semakin erat, bahkan membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen dari Iran untuk berkolaborasi dalam pertukaran akademik di masa mendatang.