UNJ Gelar Sidang Terbuka dalam Rangkaian Dies Natalis ke-61 Tahun

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. UNJ Gelar Sidang Terbuka dalam Rangkaian…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Tingkatkan Akurasi serta Transparansi dalam Tahapan Seleksi Tes Kesamaptaan dan Antropometri, Polda Metro Jaya Gandeng FIKK UNJ Untuk Kerja Sama

Antusiasme Peserta Ikuti Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa UNJ Jalur Kerjasama di Kabupaten Mappi, Papua Selatan

Bupati Mappi Sambut Kedatangan Tim UNJ untuk Seleksi Calon Mahasiswa Jalur Kerjasama

Masjid Nurul Irfan UNJ Menerima dan Menyalurkan Hewan Qurban

Dari Sidang Terbuka, Menyalakan Pelita Bangsa: UNJ Meretas Jalan Pendidikan Transformatif dan Berkelanjutan Melalui Peluncuran Buku

Jakarta, 15 Mei 2025 – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Sidang Terbuka sebagai puncak peringatan Dies Natalis ke-61 yang berlangsung khidmat di Aula Latief Hendraningrat, Kampus A UNJ, pada Kamis (15/5). Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara sekaligus Ketua IKA UNJ, Juri Ardiantoro, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek RI, Prof. Ahmad Najib Burhani, Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Muhammad Yusro, Ketua MWA, Ketua SAU, pengurus IKA UNJ, perwakilan PGRI, sivitas akademika, alumni, serta tamu undangan dari berbagai institusi pendidikan tinggi dan kementerian.

Dies Natalis ke-61 Universitas Negeri Jakarta mengusung tema “Mandiri, Transformatif, dan Mendunia”. Tema ini menunjukkan tekad dan komitmen UNJ untuk terus mengembangkan dan memantapkan diri menuju Perguruan Tinggi Negeri Berkelas Dunia. Berbagai kegiatan telah dikemas dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-61 ini, mulai dari Soft Launching yang dirangkaikan dengan Peringatan Nuzulul Quran, Buka Puasa Bersama, dan Pemberian Beasiswa oleh Rumah Amal UNJ; Halalbihalal; Sidang Terbuka UNJ pada Prosesi Puncak Perayaan Dies Natalis ke-61 sekaligus orasi ilmiah; Launching dan Bedah Buku: Antologi Pemikiran Pendidik untuk Indonesia; Pengukuhan Guru Besar UNJ; Seminar Internasional; Pesta Olahraga; UNJ Riset Expo; LPPM UNJ Award; Jalan Sehat; Pesta Rakyat, dan berbagai kegiatan lainnya.

Sidang senat dibuka secara resmi oleh Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ yang sekaligus menyampaikan laporan tahunan mengenai capaian institusi dalam setahun terakhir. Dalam pidatonya, Prof. Komarudin menyampaikan bahwa Dies Natalis ke-61 UNJ mengusung tema “Mandiri, Transformatif, dan Mendunia”. Tema ini menunjukkan tekad dan komitmen UNJ untuk terus mengembangkan dan memantapkan diri menuju Perguruan Tinggi Negeri Berkelas Dunia.

Menurut Prof. Komarudin, visi UNJ menuju universitas kelas dunia yang unggul dalam bidang kependidikan, sains, teknologi, dan humaniora harus diawali dengan pencapaian kemandirian universitas. Kemandirian universitas merupakan faktor utama keberhasilan dan keberlanjutan sebuah perguruan tinggi. Kunci utama yang dapat mendukung kemandirian antara lain: keunggulan dan reputasi SDM yang memiliki daya saing tinggi; kualitas pendidikan yang unggul dan marketable; produk inovasi perguruan tinggi yang berdampak; dan adanya sumber pendanaan yang diversifikasi.

Prof. Komarudin juga menyampaikan bahwa transformatif adalah kunci mewujudkan visi UNJ menuju universitas kelas dunia. Menjadikan UNJ sebagai perguruan tinggi yang transformatif kuncinya ialah harus visioner, kritis, terbuka, dan lebih terlihat berkontribusi nyata bagi masyarakat. Selain itu, UNJ juga harus mendunia. Menjadi Universitas Kelas Dunia adalah visi besar UNJ. Upaya mewujudkan visi tersebut telah didukung oleh berbagai kemajuan, pencapaian, dan prestasi di berbagai bidang, seperti tata kelola dan anggaran, akademik dan kemahasiswaan, penelitian, pengabdian, dan pemeringkatan internasional, serta kerja sama, kehumasan, dan informasi publik.

Sebelum menutup pidato, Prof. Komarudin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada Wakil Menteri Sekretaris Negara sekaligus Ketua IKA UNJ, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek RI, Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, para rektor di lingkungan LPTK, para mantan rektor UNJ, dan para tamu undangan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Panitia Penyelenggara di bawah Koordinasi Prof. Neneng Siti Silfi selaku Dekan Fakultas Teknik yang menjadi host Dies Natalis tahun ini. Melalui penyelenggaraan Dies Natalis ke-61 UNJ ini, marilah kita kuatkan tekad, sinergitas, dan bentangkan harapan yang lebih dalam menuju Universitas Kelas Dunia. Semoga Allah Subhanawata’ala Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kepada kita kemudahan jalan dan kekuatan untuk mewujudkan visi dan tugas mulia ini. Aamiin, tutup Prof. Komarudin.

Sementara itu, dalam sidang ini juga disampaikan orasi ilmiah oleh Prof. Ahmad Najib Burhani selaku Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek RI. Dalam orasinya, Prof. Ahmad Najib Burhani menyampaikan pentingnya perspektif kemandirian, transformatif, dan mendunia dalam pendidikan tinggi saat ini yang juga menjadi tema Dies Natalis ke-61 UNJ. Menurutnya, kemandirian adalah sikap berani mengungkapkan kebenaran dan ketidakadilan yang terjadi sebagai dasar prinsip kemanusiaan. Dirinya juga memberikan gambaran bagaimana dunia akademik kampus harus mampu melakukan decentering ide untuk melawan berbagai dominasi dan penindasan.

“Menurut saya, makna kemandirian sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 bahwa tugas dari dunia akademik adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks global, dunia akademik bukan semata kegiatan non-profit, tetapi merupakan industri yang salah satunya seperti industri penerbitan ilmiah konglomerasi, hegemoni, dan korporasi multinasional yang biasanya ada di bisnis lain juga masuk di dunia akademik,” katanya.

Dalam konteks itu, menurutnya pentingnya gerakan bersama untuk memberikan akses akademik terhadap publikasi bermutu yang merata untuk seluruh lembaga pendidikan sebagai salah satu upaya melawan industri akademik global tersebut.

Menurut Prof. Ahmad Najib Burhani, kaitan konsep transformatif dan mendunia adalah cita-cita Kemendikktisaintek dalam memunculkan simbol Diktisaintek Berdampak sebagai salah satu visi untuk menekankan berfungsinya sains dan teknologi mempercepat kehidupan sosial, ekologi, dan ekonomi yang berkelanjutan sesuai kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan swasembada pangan dan teknologi.

“Teknologi dikembangkan dengan prinsip desain bersama dan dilakukan atas prinsip sains, teknologi, dan masyarakat yang menekankan social trust sebagai bahan bakar utama dari adopsi teknologi. Sehingga kita perlu menjadikan masyarakat sebagai stakeholder dan social trust dalam pengembangan teknologi dan pendidikan yang ada dalam masyarakat,” katanya.

Terakhir, dalam konteks mendunia, menurut Prof. Ahmad Najib, peran perguruan tinggi untuk mendunia tidak sekadar mengirimkan ilmuwan baik dosen maupun mahasiswa ke kampus luar negeri. Dirinya mengatakan bahwa juga perlu kemampuan menarik orang-orang asing untuk datang ke negara kita menjadi bagian dari perubahan dan ilmuwan di negara sendiri.

Dalam konteks ini, dirinya mengatakan bahwa meski seseorang ke luar negeri dan berkarir di luar negeri setelah mendapatkan beasiswa, tetaplah berkontribusi bagi negeri sendiri melalui berbagai wadah sharing pengetahuan yang tidak terbatas pada ruang dan waktu melalui teknologi informasi dan komunikasi saat ini.