UNJ Perkuat Aksi SDGs Lewat Kunjungan Edukasi Penerapan STEM di Masyarakat Urban Jakarta Timur

Ikuti kami

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Magister Manajemen Lingkungan UNJ dan DLH…

Berita Terbaru

Kantor Humas dan IP UNJ Raih 5 Penghargaan Pada Ajang IDEAS 2025, Dari Juara Budaya Inklusif hingga Manajemen Krisis

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Wakil Rektor UNJ Bidang Kerja Sama dan Bisnis Raih Penghargaan Internasional IMLA Tahun 2025 atas Dedikasi Pengembangan Bahasa Arab di Indonesia

Pijar Foundation dan The Nippon Foundation Dukung Penguatan Unit Layanan Disabilitas di BP3 UNJ

Sivitas SMP Labschool UNJ Jakarta Salurkan Donasi melalui UNJ Peduli untuk Korban Bencana Sumatra

Hadirkan Pengalaman Citarasa Asia, Prodi Pendidikan Tata Boga FT UNJ Gelar Asian Food Festival

UNJ Resmi Tutup Pelatihan Dasar Calon Pegawai Tetap PTNBH Tahun 2025

Jakarta, Humas UNJ — Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan bermakna yang selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) melalui kegiatan kunjungan edukasi penerapan STEM di masyarakat pada 12 November 2025. Bertempat di Kelompok Tani Hutan (KTH) Rumah Kaum Jayakarta, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, kegiatan ini melibatkan 38 peserta Program Bina Talenta Indonesia (BTI) Tingkat Lanjut dari 14 provinsi untuk mempelajari secara langsung bagaimana sains dan teknologi diterapkan dalam berbagai praktik sosial, budaya, dan ekologi perkotaan. Inisiatif ini sejalan dengan pencapaian SDGs, khususnya SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas), SDGs 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), SDGs 13 (Aksi Iklim), dan SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Rangkaian kegiatan dimulai dengan eksplorasi di Galeri Budaya Pangeran Jayakarta. Para peserta BTI mengamati langsung bagaimana prinsip STEM digunakan dalam upaya konservasi benda pusaka keluarga besar Pangeran Jayakarta, termasuk pemantauan kelembaban, suhu, kadar air di udara, serta penggunaan teknologi barcode untuk informasi digital. Pembelajaran ini menunjukkan bagaimana inovasi sains dan teknologi dapat memperkuat pelestarian warisan budaya sambil meningkatkan literasi publik.

Kunjungan berlanjut ke sarana pengolahan sampah dan budidaya magot. Di lokasi ini, peserta mempelajari pengelolaan sampah organik berbasis biologi melalui pemanfaatan black soldier fly sebagai agen dekomposer. Selain mengurangi timbulan sampah, proses ini menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik, sehingga menggambarkan praktik nyata konsumsi dan produksi berkelanjutan sekaligus upaya mitigasi perubahan iklim.

Di kawasan urban farming sekitar Rumah Kaum Jayakarta, peserta mempelajari bagaimana STEM diimplementasikan dalam sistem hidroponik, vertikultur, manajemen cahaya, hingga irigasi presisi. Urban farming bukan hanya solusi atas keterbatasan ruang kota, tetapi juga strategi ketahanan pangan sekaligus langkah untuk mengurangi jejak karbon melalui produksi pangan lokal yang efisien.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan sejarah ke Makam Pangeran Jayakarta. Di sana, peserta mengobservasi penggunaan teknologi konservasi bangunan bersejarah untuk memperlambat laju pelapukan material. Pendekatan ilmiah ini memperlihatkan bagaimana STEM berperan penting dalam menjaga keberlanjutan situs budaya yang menjadi identitas kota.

Pada kesempatan ini, Dedi Rachmadi selaku Tokoh Muda Jatinegara Kaum, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta BTI. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang dapat diterapkan di kawasan perkotaan.

“Kami pernah melakukan berbagai eksperimen pembelajaran STEM melalui digitalisasi museum, urban farming, pengelolaan bank sampah, hingga budidaya magot. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menjadi media pembelajaran STEM bagi peserta di KTH Jayakarta,” jelasnya. Ia menambahkan harapannya agar kawasan KTH dapat menjadi laboratorium praktik STEM di masa mendatang.

Tokoh masyarakat sekaligus penasihat KTH, Didi Supriyadi juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut sebagai momentum memperkuat kolaborasi warga dan institusi pendidikan dalam merawat lingkungan dan budaya.

Turut hadir perwakilan CSR PT Antam sebagai mitra pembina kawasan KTH Jayakarta. Ia menyampaikan ucapan selamat datang dan menekankan pentingnya masukan dari para peserta untuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan di kawasan tersebut.

Kehadiran Zarina Akbar selaku Sekretaris Senat Akademik Universitas (SAU) UNJ, serta Yasep Setiakarnawijaya selaku Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, semakin menegaskan komitmen UNJ dalam memperkuat pembelajaran STEM yang kolaboratif dan berdampak.

Zarina Akbar menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan contoh pendidikan holistik yang menghubungkan sains, budaya, dan konteks sosial masyarakat.

“Peserta belajar bahwa STEM bukan hanya teori, tetapi cara berpikir yang hidup dalam praktik masyarakat. Ini adalah bentuk pendidikan berkualitas yang kami dorong untuk memberikan dampak nyata bagi pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Yasep Setiakarnawijaya menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor dalam kegiatan ini.

“Kunjungan ini memperlihatkan bagaimana perguruan tinggi, komunitas lokal, dan pemerintah dapat bersinergi untuk menghasilkan pembelajaran yang relevan. Inilah wujud nyata SDGs 17 melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah,” ujarnya.

Melalui kegiatan edukatif ini, UNJ tidak hanya memberikan pengalaman belajar berbasis masyarakat bagi peserta BTI, tetapi juga memperkuat kontribusinya dalam mewujudkan agenda SDGs secara terintegrasi. STEM menjadi jembatan yang menghubungkan pendidikan, pelestarian budaya, penguatan ekologi, dan kolaborasi sosial, menciptakan dampak luas bagi masyarakat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.