Jakarta, Humas UNJ — Fakultas Psikologi Universitas Negeri Jakarta (FPsi UNJ) sukses menyelenggarakan International Psychology Symposium 2025 secara daring pada Rabu, 3 September 2025. Mengusung tema “Rethinking Well-Being: Interdisciplinary and Global Perspectives on Human Flourishing”, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung internasionalisasi UNJ dan mewujudkan visi sebagai World Class University (WCU).

Simposium dibuka dengan sambutan Ketua Panitia, Reny Rustyawati, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wadah kolaborasi akademik lintas disiplin untuk membahas isu kesejahteraan manusia secara komprehensif. Dalam sesi keynote address, Dekan FPsi UNJ, Gumgum Gumelar, menegaskan komitmen fakultas untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu psikologi yang relevan dengan tantangan global, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan (Health & Well-being).
Simposium ini menghadirkan pembicara utama dari berbagai institusi ternama, antara lain:
Laila Effendi, Ketua Asosiasi Psikologi Positif Indonesia.
Mohsen Joshanloo, akademisi dari University of Melbourne dan Keimyung University, Korea Selatan, yang dikenal sebagai peneliti terkemuka di bidang well-being.
Prof. Madya Nor Ba’yah Abdul Kadir, pakar dari Pusat Studi Well-being (PsiTra), Universiti Kebangsaan Malaysia.
Antusiasme peserta sangat tinggi, terbukti dari partisipasi lebih dari 700 peserta dari berbagai negara. Mereka mengikuti rangkaian kegiatan seperti diskusi panel, sesi paralel, dan presentasi hasil riset terkini.
Melalui kegiatan ini, FPsi UNJ tidak hanya memperkuat jejaring akademik global, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata dalam menjawab isu kesejahteraan manusia yang semakin kompleks. Simposium ini diharapkan menjadi tradisi akademik berkelanjutan yang memperkuat reputasi UNJ di tingkat internasional, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu dan praktik psikologi di Indonesia maupun dunia.