Humas UNJ, Jakarta – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui Kantor Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi menyelenggarakan Pelatihan Reviewer Pengukuran Kesiapan Inovasi (KATSINOV) selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu, 28–30 April 2025, di Gedung Ki Hajar Dewantara, lantai 8 UNJ. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Diantaranya Jumain Appe, Yudi Wiyanto, Warseno, Susalit Setya Wibowo.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya UNJ dalam pengembangan riset dan inovasi setelah resmi berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Acara dibuka dengan pre-test, diikuti oleh serangkaian materi tentang konsep dan kerangka KATSINOV, alat ukur KATSINOV, tata laksana pengukuran, serta praktik Business Model Canvas dan Design Thinking. Di akhir pelatihan, peserta mengikuti post-test sebagai bagian dari evaluasi.

Direktur Inovasi, Sistem Informasi, dan Pemeringkatan, RA Murti Kusuma, menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah kegiatan kedua yang digelar untuk memperkuat kesiapan UNJ dalam inovasi. Sebelumnya, UNJ telah mengadakan workshop pemahaman umum KATSINOV pada 20 Februari 2025.
“Untuk menilai KATSINOV, diperlukan reviewer yang kompeten. Oleh karena itu, pelatihan ini diselenggarakan dengan panduan dari narasumber berpengalaman. Meski saat ini belum ada lembaga resmi untuk sertifikasi reviewer KATSINOV, kita bekerja sama dengan BP3 untuk memberikan sertifikat pelatihan,” jelas Murti.
Ia juga menambahkan bahwa UNJ telah mengundang sekitar 70 calon reviewer dari berbagai fakultas. Meskipun tidak semua mengisi formulir pendaftaran, acara ini berhasil dihadiri oleh sekitar 50 peserta sesuai kapasitas ruangan. Kehadiran minimal 80% menjadi salah satu syarat kelulusan dari pelatihan ini.

Selain itu, UNJ tengah mengembangkan aplikasi KATSINOV bekerja sama dengan PUSTIKOM dan Program Studi Ilmu Komputer. Aplikasi ini diharapkan menjadi alat ukur inovasi yang bisa digunakan oleh sivitas akademika maupun masyarakat umum.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi, Prof. Fahrurrozi, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam membangun layanan kesiapan inovasi di UNJ. Ia berharap ke depan, hasil-hasil penelitian maupun karya non-penelitian dari UNJ dapat diukur kesiapan inovasinya melalui layanan ini.
“Transformasi UNJ salah satunya diwujudkan dengan pembentukan Direktorat Inovasi, Sistem Informasi, dan Pemeringkatan. Kami juga sedang menyiapkan regulasi hilirisasi untuk mendorong hasil riset menjadi produk inovatif yang dapat dikomersialisasikan,” ujar Prof. Fahrurrozi.

Prof. Fahrurrozi juga mengungkapkan optimisme bahwa dengan 1.200 dosen aktif, potensi inovasi di UNJ sangat besar. Bahkan jika hanya 5% dari hasil penelitian yang dapat dihilirisasi, hal itu sudah akan membawa manfaat luar biasa, termasuk membuka peluang pendapatan finansial untuk kampus.
“Pelatihan reviewer ini menjadi langkah penting agar UNJ memiliki tim-tim reviewer handal yang mampu menguji dan mengembangkan produk inovasi, baik dari dosen UNJ maupun pihak luar,” pungkasnya.