UNJ Tuan Rumah Rakernas IPF 2025: Dorong Pickleball Menuju PON 2028 Hingga Eksibisi Olimpiade 2028

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. UNJ Tuan Rumah Rakernas IPF 2025:…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Perkuat Kolaborasi Internasional Bidang Pendidikan dan Riset, UNJ Jalin MoU Dengan Bingöl University Turki

Jiel Vayad Ramadhan: Wisudawan Terbaik FT UNJ dengan Prestasi Gemilang dan Lulus dalam 3,5 Tahun

UNJ Perkuat Semangat Kartini: Bedah Buku “Trilogi Kartini” Bersama Prof. Wardiman Djojonegoro

Perkuat Ekosistem Inovasi, UNJ Gelar Pelatihan Reviewer KATSINOV

Sekretaris BSKAP dan Kepala BP3 Kemendikdasmen Kunjungi Pusat UTBK UNJ untuk Lakukan Monev

Humas UNJ, Jakarta– Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation (IPF) Tahun 2025 dengan tema “Pickleball untuk Indonesia”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 29–30 April 2025, di Gedung Syafei lantai 8, Kampus A UNJ.

Rakernas ini dihadiri oleh Rektor UNJ sekaligus Ketua Umum IPF, Prof. Komarudin; Sekretaris Jenderal IPF, Susilo; Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta; Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno; serta jajaran dekanat dan koordinator program studi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNJ. Selain itu, hadir pula para pengurus IPF dari berbagai provinsi di Indonesia.

Mengawali kegiatan, Harlin Rahardjo selaku panitia menyampaikan bahwa perkembangan olahraga pickleball di Indonesia semakin menggeliat. “Keberadaan IPF kini sudah menjangkau 34 provinsi. Setidaknya ada 17 provinsi yang hadir di Rakernas ini, dan mungkin akan bertambah,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa eksibisi pickleball telah digelar di PON sebelumnya dan pihaknya menargetkan olahraga ini bisa resmi dipertandingkan pada PON 2028. Upaya serupa juga tengah dilakukan agar pickleball masuk dalam cabang olahraga SEA Games 2027 di Malaysia dan eksibisi Olimpiade Los Angeles 2028.

Sementara itu, Prof. Komarudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rakernas ini merupakan bagian dari upaya IPF dalam memperkuat organisasi dan mengembangkan olahraga pickleball menuju lebih baik. “Kita ingin dari tahun ke tahun ada perkembangan signifikan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas kelembagaan. Ini juga menjadi bagian dari tradisi organisasi yang harus terus dibangun,” ujarnya.

Menurut Prof. Komarudin, penguatan organisasi dan pembinaan atlet menjadi kunci agar pickleball bisa dipertandingkan secara resmi di PON. “KONI meminta kita menunjukkan prestasi sebagai dasar untuk menjadikan pickleball cabang yang diakui. Jika SEA Games bisa dilalui, maka KOI pun akan secara otomatis mengakui,” jelasnya.

Rakernas ini juga disertai dengan Focus Group Discussion (FGD) yang membahas strategi pengembangan olahraga prestasi menuju Indonesia Emas 2045.

Raden Isnanta, yang hadir membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi atas kiprah IPF dalam mengembangkan olahraga ini. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mandiri dan berdaya saing. “Pickleball harus membangun kekuatannya sendiri, tidak semata-mata bergantung pada pemerintah. Prestasi dan partisipasi yang tinggi akan memunculkan dampak ekonomi yang signifikan,” jelasnya.

Ia berharap Rakernas ini dapat melahirkan program-program kerja yang strategis dan berdampak nyata bagi perkembangan pickleball di Indonesia. “Mari kita bangun bersama olahraga ini menjadi lebih besar dan bermanfaat,” tutupnya.