Jakarta, Humas UNJ – Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (Prodi Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ) menyelenggarakan Official Development Assistance (ODA) Oasis (ODASIS) Project 2025 bersama mahasiswa arsitektur dari Gwangju University, Korea Selatan. ODASIS Project 2025 adalah sebuah studi pertukaran internasional yang berfokus pada seni dan budaya, yang berlangsung dari Mei hingga Oktober 2025. Kegiatan ini meliputi workshop dan diskusi di kampus UNJ, Rawamangun, serta kunjungan lapangan ke RPTRA Komando Ceria, Johar Baru, yang menjadi salah satu kawasan pilot project.
“Mereka berkunjung ke RPTRA Komando Ceria, Johar Baru, sekaligus mengadakan diskusi penguatan di kampus UNJ,” ujar Siti Khodijah Lestari yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa FBS UNJ yang pelaksana kegiatan sekaligus panitia publikasi ODASIS Project 2025.
Menurut Khodijah, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan keamanan masyarakat urban Jakarta melalui desain ruang publik yang memperhatikan prinsip Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED). “Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperluas partisipasi komunitas serta memperkuat jaringan seniman muda Asia melalui pertukaran budaya dan kolaborasi kreatif antara Indonesia dan Korea Selatan,” tambahnya.
Program ini diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan serta Pemerintah Kota Metropolitan Gwangju, dengan kerja sama dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Prodi Pendidikan Seni Rupa UNJ, dan ARCOLABS. Program ini dikelola oleh Gwangju S&C dan AB27.
Selain tujuan tersebut, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat kerja sama budaya internasional dan jaringan seniman muda di Asia melalui pengembangan model kolaborasi yang menggabungkan aspek desain, keamanan kota, dan ekspresi seni.
Kegiatan yang dilakukan dalam ODASIS Project 2025 antara lain survei lokasi, pemetaan dasar, workshop bersama, diskusi tim lintas negara, penyusunan konsep desain ruang publik, serta penyampaian hasil eksplorasi secara kreatif. “Terdapat pula kunjungan ke instansi pemerintah dan interaksi langsung dengan warga untuk menggali kebutuhan lokal,” jelas Khodijah.
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini adalah desain ruang publik yang aplikatif, aman, dan sarat nilai budaya hasil kolaborasi antara seniman muda Indonesia dari UNJ serta mahasiswa Gwangju University, Korea Selatan.