Jakarta, Humas UNJ – Program Studi D4 Seni Kuliner dan Pengelolaan Jasa Makanan serta S1 Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Culinary Creative Fest 2025 di Plaza UNJ, Rabu (25/6). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat implementasi pembelajaran berbasis Outcomes-Based Education (OBE) melalui kolaborasi lintas program studi.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FT UNJ, Muksin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya dalam mengelola kegiatan berskala besar. Ia menekankan pentingnya penggabungan antara pendekatan akademik dari program S1 dan pendekatan praktis dari program D4.
“Ini adalah perpaduan antara kegiatan akademik dan terapan. Harapannya, mahasiswa tidak hanya memiliki pengalaman teoritis, tetapi juga praktis,” ujar Muksin.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi angkatan berikutnya serta menjadi program unggulan fakultas yang melibatkan berbagai bidang keilmuan.
Sementara itu dosen Prodi Pendidikan Tata Boga, Guspri Devi Artanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari mata kuliah Cipta Karya Boga (S1) dan Event Organizer (D4). Konsep dan rancangan acara telah disusun sejak lama, termasuk pemilihan narasumber dan bentuk kegiatan.

“Dalam kegiatan ini juga terdapat pameran karya kuliner yang mencakup kategori makanan kontinental, pengawetan makanan, pastry, serta technopreneur,” jelasnya.
Pameran tersebut menampilkan karya mahasiswa, baik dalam bentuk pajangan maupun produk yang dijual kepada pengunjung.
Dosen pengampu mata kuliah Event Organizer, Yeni Yulianti, menambahkan bahwa acara ini juga menghadirkan seminar publik dengan narasumber Chef Stesu Santoso yang membawakan materi bertajuk “Australian Beef and Lamb Production, Processing, and Eating Quality”. Materi ini dinilai penting untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang pengolahan makanan.
Selain seminar, rangkaian acara juga mencakup demo masak bersama chef profesional, lomba, dan pameran. Yeni menekankan bahwa mahasiswa belajar bekerja sama tidak hanya dengan pihak internal kampus, tetapi juga dengan pihak eksternal.
“Harapannya, capaian pembelajaran dari kedua mata kuliah dapat terpenuhi. Mahasiswa tidak hanya mampu memasak, tetapi juga mampu mengelola proyek kegiatan dengan melibatkan berbagai pihak,” ujarnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Adam Jay Michael, menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini ia belajar pentingnya kerja sama tim dengan berbagai karakter individu, serta pengelolaan proyek pameran dan pengembangan ilmu di bidang kuliner.