Jakarta, Humas UNJ. Dalam gelaran Pameran Gelar Karya bertema “Proyek Kepemimpinan” bagi mahasiswa PPG Gelombang 2 Tahun 2024 yang berlangsung di Aula Latief Hendraningrat, Kampus UNJ, pada 22 Mei 2025, dua kelompok peserta PPG menaruh perhatian pada isu cyber bullying serta krisis iklim.
Saskia Yuliandra Putri, salah seorang peserta PPG Prajabatan Tahun 2024, membuat pameran kampanye bahaya cyber bullying. Menurutnya, di tempat dirinya mengajar, kasus cyber bullying pernah terjadi dan menjadi perhatian sekaligus ide awal pelaksanaan proyek pameran gelar karya ini.
“Ketika mendampingi proyek P5, kami melihat seorang murid menjadi korban bullying di media sosialnya. Dari situ, kami mulai menggagas proyek ini,” katanya.
Melalui booth pamerannya, Saskia dan kelompoknya menggagas program diskusi dengan mengundang psikolog serta membuat platform aduan bagi peserta didik yang nantinya akan dibahas oleh narasumber psikolog dalam diskusi bahaya bullying.
Selain memamerkan berbagai bahan bacaan tentang bahaya bullying serta dampaknya terhadap kondisi psikologis, Saskia dan rekannya juga melakukan kampanye dan promosi bahaya bullying dalam bentuk video dan ajakan melalui platform media sosial lainnya.
Muinah, rekan satu kelompok Saskia, mengatakan bahwa program pembelajaran berbasis proyek dalam pameran gelar karya ini berguna untuk meningkatkan kemampuan berkolaborasi bagi para mahasiswa program PPG.
“Kemampuan meningkatkan kreativitas serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan sangat terpakai dalam melaksanakan program ini. Melalui tema kepemimpinan ini, kami berharap dapat menjadi guru profesional yang juga dilatih menjadi pemimpin di lingkungan sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Hidrat Nur Ibadin, mahasiswa PPG UNJ Tahun 2024, memiliki fokus lain dalam tema pamerannya, yaitu isu lingkungan di sekolah tempat dirinya mengajar.
“Di sekolah kami minim lahan penghijauan, dan kami menyiasati dengan melakukan penanaman di lahan yang tersedia untuk menanam tanaman jenis obat keluarga,” katanya.
Tanaman ini akan sangat berguna sebagai minuman ramuan herbal untuk membantu menangani siswa yang memerlukan di sekolah. Kegiatan ini adalah langkah kecil yang dapat berkontribusi terhadap upaya penyelamatan bumi dari ancaman krisis iklim dan menjadi wawasan bagi pelajar untuk terus melestarikan bumi.
Menurut Hidrat, kegiatan pameran gelar karya ini menjadi ruang kreatif untuk memajukan dunia pendidikan. Belajar tidak harus di ruang kelas; melalui proyek langsung seperti pameran ini merupakan bagian dari proses pembelajaran secara langsung.