Tumbuh dari Beton, Berkembang Lahirkan Prestasi dan Reputasi: Refleksi Peresmian Gedung 1A dan 1B SFD UNJ

Bagikan

  1. Home
  2. »
  3. Feature
  4. »
  5. Tumbuh dari Beton, Berkembang Lahirkan Prestasi…

Berita Terbaru

Humas UNJ Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-turut pada Ajang AHI

Antusiasme Peserta Ikuti Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa UNJ Jalur Kerjasama di Kabupaten Mappi, Papua Selatan

Bupati Mappi Sambut Kedatangan Tim UNJ untuk Seleksi Calon Mahasiswa Jalur Kerjasama

Masjid Nurul Irfan UNJ Menerima dan Menyalurkan Hewan Qurban

Dari Sidang Terbuka, Menyalakan Pelita Bangsa: UNJ Meretas Jalan Pendidikan Transformatif dan Berkelanjutan Melalui Peluncuran Buku

UNJ Gelar Sidang Terbuka dalam Rangkaian Dies Natalis ke-61 Tahun

Jakarta-Humas UNJ. Rabu, 14 Mei 2025, langit Jakarta pagi itu tak biasa. Awan berarak perlahan, seolah memberi jalan bagi mentari yang ingin menyaksikan sejarah baru ditulis di sudut Rawamangun. Di jantung Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berdiri megah dua bangunan baru, yaitu: Gedung 1A dan 1B hasil kerja sama UNJ dengan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia melalui Saudi Fund for Development (SFD). Tapi ini bukan sekadar gedung — ini adalah mimpi yang menjelma nyata, doa-doa yang menemukan wujudnya dalam beton, kaca, dan tekad.

Suara goresan tinta peresmian memecah sunyi. Gemuruh tepuk tangan menggema, namun lebih dari itu, ada denting tak kasatmata yang terasa — seperti gema langkah masa depan yang mulai mengetuk pintu. Di balik senyum tim SFD dan sambutan civitas UNJ yang penuh semangat, ada kisah-kisah yang tak diucap: tentang ruang kelas yang dulu sempit dan pengap, tentang papan tulis usang, dan tentang dosen yang mengajar dengan dedikasi meski ruang tak mendukung.

Gedung 1A dan 1B bukan hanya tempat. Ia adalah simbol. Ia adalah monumen diam dari salah satu perjalanan panjang UNJ — dari kampus pendidikan yang dulu gabungan FKIP UI dan Institut Pendidikan Guru (IPG), menuju institusi kebanggaan bangsa dan negara yang merajut ilmu dan nilai dalam satu tarikan napas. Peresmian Gedung 1A dan 1B SFD UNJ bukan sekadar seremoni peralihan bangunan fisik menjadi ruang akademik. Ia adalah refleksi dari sebuah proses panjang transformasi — bukan hanya transformasi infrastruktur, tetapi juga transformasi cara pandang terhadap makna pendidikan tinggi.

Sebagai bagian dari Proyek “The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2)”, peresmian ini menyiratkan sebuah komitmen besar dari UNJ untuk terus tumbuh dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman. Dengan mengusung konsep “Smart and Green Building”, dua gedung yang baru diresmikan ini bukan hanya menjulang secara fisik, tetapi juga menandakan cita-cita luhur: menciptakan ruang belajar yang kondusif, inklusif, dan progresif bagi seluruh civitas UNJ.

Melangkah ke dalam bangunan baru yang modern dan nyaman, mengantarkan kita merenung mengenai betapa pentingnya infrastruktur dalam mendukung lahirnya pemikiran-pemikiran besar. Ruang yang lapang, laboratorium yang lengkap, dan suasana belajar yang tertata rapi memberi peluang lebih besar bagi kreativitas, riset, dan kolaborasi yang berdampak. Bukan berarti kualitas akademik hanya bergantung pada gedung, namun fasilitas yang baik adalah media yang memfasilitasi semangat untuk berkembang.

Gedung 1A dan 1B SFD UNJ ini juga mencerminkan wajah baru pendidikan UNJ yang dinamis, adaptif terhadap teknologi, dan berpijak pada prinsip keberlanjutan.  Namun, gedung megah tak akan berarti bila tidak diimbangi dengan semangat akademik yang juga terus dibangun. Untuk itu perubahan bukan hanya dari sisi arsitektur, tetapi juga dalam semangat dan atmosfer akademik yang terus tumbuh seiring kehadiran gedung-gedung baru yang ada di UNJ.

Peresmian dua gedung ini harus menjadi momentum refleksi bagi kita semua — dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan — untuk memperkuat budaya ilmiah, etika akademik, dan tanggung jawab sosial. Gedung ini bukan hanya tempat mencari gelar, tetapi menjadi rumah bagi pembentukan karakter, pemikiran kritis, rasa kemanusiaan, dan semangat kebangsaan.

Pada akhirnya, peresmian ini adalah kisah simbol. Simbol perubahan, simbol harapan, dan simbol kemajuan. Peresmian dua gedung ini juga menjadi cerminan dari komitmen UNJ pasca perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) pada 14 Agustus 2024 lalu untuk terus berkembang, beradaptasi dengan kebutuhan zaman, dan merespons tantangan pendidikan abad ke-21. Di tengah dunia pendidikan tinggi yang terus berubah, infrastruktur yang memadai bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan mutlak. Gedung 1A dan 1B menjadi simbol fisik dari keseriusan UNJ untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mendukung riset, dan menciptakan lingkungan akademik yang kondusif dan inklusif.

Peresmian Gedung 1A dan 1B SFD UNJ bukan hanya tentang batu, semen, pasir, besi, dan kaca. Ia adalah tentang harapan, tentang langkah nyata UNJ menuju masa depan pendidikan yang lebih cerah. Peresmian ini hanyalah awal. Dramanya belum usai. Babak-babak selanjutnya akan ditulis oleh para dosen yang mengabdi tanpa pamrih, oleh mahasiswa yang bersiteguh mengejar ilmu meski tertatih. Gedung ini akan menjadi saksi bisu perdebatan kritis, air mata kegagalan, tawa keberhasilan, dan sunyi penuh renungan.

Dua gedung SFD UNJ yang baru diresmikan oleh Mendiktisaintek bukan sekadar menjadi lebih indah, tetapi lebih siap untuk mewadahi mimpi yang lebih besar dari para perajut prestasi dan reputasi UNJ. Kini Gedung 1A dan 1B sudah berdiri gagah, tak hanya menjulang, tapi juga berbisik: “Mari, kita lanjutkan perjuangan ini. Karena pendidikan bukan sekadar ruang, melainkan ruh yang harus terus dinyalakan terus menerus.”