Humas UNJ, Jakarta – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk memantapkan program kerja tahun 2025 dan menyusun rencana kerja tahun 2026. Acara ini berlangsung selama dua hari, pada Rabu dan Kamis, 7—8 Mei 2025, dengan tema “Akselerasi PTNBH Menuju World Class University”.
Raker kali ini menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Prof. Togar M. Simatupang, sebagai narasumber utama. Hadir pula Rektor UNJ, Ketua Senat Akademik, Sekretaris MWA, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, para Kepala Lembaga dan Badan, para Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Satuan, serta pejabat lainnya di lingkungan UNJ.
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Prof. Ari Saptono, dalam laporannya menyampaikan bahwa raker ini bertujuan menyelaraskan program kerja yang tengah berjalan dengan rencana strategis UNJ menuju World Class University (WCU), serta menyusun program tahun 2026 yang komprehensif dan terukur.

Hari pertama diisi dengan presentasi dari para pimpinan universitas mengenai capaian kinerja dan evaluasi target tahun berjalan. Sesi ini dilanjutkan dengan diskusi dan masukan konstruktif dari peserta. Pada hari kedua, paparan dilanjutkan oleh para pimpinan fakultas dan unit kerja lainnya, yang fokus pada indikator kinerja utama (IKU) serta rencana aksi peningkatan kinerja tahun mendatang.
Salah satu agenda penting raker ini adalah penandatanganan kontrak kinerja antara Rektor dan para pimpinan unit kerja, sebagai bentuk komitmen bersama. Selain itu, diumumkan pula pemenang Anugerah IKU Tahun 2024, sebagai bentuk apresiasi atas capaian unit kerja terbaik.
Rektor UNJ, Prof. Komarudin, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Prof. Togar. Ia mengapresiasi perhatian Kementerian terhadap LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan), yang selama ini dinilai belum mendapatkan porsi pengembangan yang signifikan. Prof. Komarudin mengungkapkan bahwa revitalisasi program LPTK saat ini menjadi fokus penting, termasuk melalui pembentukan Komite Pengembangan Ilmu Pendidikan dan Kependidikan.
“Komite ini telah diputuskan dalam rapim, dan saat ini sedang dalam proses pemilihan figur yang tepat untuk mengisi keanggotaan. Kami juga telah membentuk Komite Ventura yang diketuai oleh Dr. Teguh Trianung, dengan anggota yang kompeten di bidang bisnis dan pengembangan usaha,” ujar Prof. Komarudin.

Ia menambahkan, hadirnya komite pendidikan ini diharapkan dapat memperkuat posisi UNJ sebagai pusat keunggulan dalam bidang pendidikan sekaligus mendorong kemandirian universitas melalui pengembangan usaha dan inovasi.
Dalam paparannya, Prof. Togar menyampaikan materi komprehensif mengenai tantangan dan strategi akselerasi UNJ menuju World Class University. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah strategis, program unggulan, serta target terukur yang perlu dicapai.
Prof. Togar juga menyoroti transformasi visi Direktorat Jenderal Dikti dari “Kampus Merdeka” menjadi “Dikti Berdampak”, yang menekankan hasil nyata dari seluruh kebijakan pendidikan tinggi. Ia juga menjelaskan bahwa universitas kelas dunia dibangun atas reputasi dan persepsi yang kuat meliputi mutu dosen, kualitas mahasiswa, reputasi riset, serta tata kelola institusi.
“Universitas kelas dunia memiliki tiga fondasi utama: konsentrasi talenta yang tinggi, ketersediaan sumber daya yang melimpah, dan tata kelola yang unggul serta otonom,” ujarnya.
“Menjadi PTNBH, menurut Prof. Togar, bukan semata status kelembagaan, tetapi mencerminkan kapasitas institusi untuk mandiri secara inovasi dan finansial, serta memiliki komitmen kuat pada proses perbaikan berkelanjutan,” tutup Prof. Togar.