Jakarta, Humas UNJ – Berawal dari ketertarikannya pada aksen bahasa Perancis yang diperdengarkan lewat film dan lagu-lagu oleh sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis UNJ yang tengah mempromosikan bahasa Perancis di sekolahnya, kini kemahiran berbahasa Perancis telah mengantarkan Suci Wijayanti sebagai bagian dari Atase Perdagangan Kedutaan Besar Perancis di Indonesia.
Suci sempat mengenyam karir sebagai jurnalis sekaligus penerjemah di Radio Republik Indonesia (RRI) yang membidangi siaran untuk luar negeri dengan berbahasa Perancis. Ia menyadari bahwa tidak mudah menduduki posisi karir yang ada saat ini. Dahulu, karir ini adalah hasil jerih payah yang berhasil ia rebut melalui persaingan dari berbagai kampus top dunia.
“Saya merasa berkesan ketika menekuni karir ini dan menjadi bagian dari Atase Perdagangan, yang memberikan saya banyak pemahaman mengenai dunia perdagangan internasional dan investasi secara global serta banyak hal baru setiap harinya yang dapat memperkaya wawasan kita,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil jerih payah belajar terutama dari ketertarikannya mengambil program Studi Bahasa Perancis. “Kemampuan bahasa Perancis saya benar-benar merupakan jalan utama yang mengantarkan kehidupan dan karir saya saat ini,” ungkapnya.
Meski bukan mahasiswa yang banyak mengejar prestasi, Suci merasa senang menjadi salah satu lulusan yang dapat menyelesaikan studinya lebih awal bersama dengan tujuh orang lain di angkatannya dari total hampir 60 mahasiswa.
“Di kampus dulu, banyak yang mengatakan bahwa kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis terkenal seperti ‘kandang singa’ yang ketika sudah masuk maka susah keluar, tapi saya berhasil mematahkan mitos itu,” selorohnya saat diwawancarai oleh Tim Humas UNJ pada 6 Mei 2025 secara daring.
Suci sadar bahwa pola pendidikan di Prodi Pendidikan Bahasa Perancis adalah upaya mendidik mental agar ke depan para mahasiswa siap menghadapi dunia kerja dan memiliki mental yang tangguh. “Kuliah itu menurut saya harus disiplin dan respect, disiplin harus dijadwal dan kita harus by target,” katanya.
Menurutnya, penting juga berorganisasi saat kuliah sehingga tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu sekaligus berguna memperluas relasi dan berguna dalam dunia karir sesudah kuliah.

Suci mengatakan bahwa keunggulan belajar di program Studi Pendidikan Bahasa Perancis adalah tidak sekedar mempelajari kompetensi dasar bahasa, penerjemahan, dan analisa wacananya saja tetapi juga belajar mengenai moral, sejarah, sastra, budaya, serta bentuk komunikasi interkultural yang semuanya adalah akumulasi dari segala gambaran kehidupan di Perancis.
“Jadi kita bisa lihat karakter orang Perancis seperti apa dan bisa berupaya beradaptasi apabila dihadapkan pada situasi dan kondisi sebenarnya pada saat berinteraksi,” katanya.
Selain empat kompetensi dasar bahasa, menurutnya mata kuliah yang juga dianggap penting dan sangat berguna dalam menjembatani karir yang berkaitan dengan bahasa Perancis adalah français sur objectifs spécifiques (FOS), karena mata kuliah ini tidak sekedar mempelajari bahasa tetapi juga objek spesifik agar dapat menjadi seorang yang profesional dalam bidang tertentu.
Suci mengatakan bahwa selain materi di atas juga terdapat mata kuliah komunikasi antar budaya yang sangat mendukung kompetensi bahasa Perancis tetapi juga mengajarkan keterbukaan terhadap segala bentuk kebudayaan dari berbagai negara.
“Disamping pemahaman seperti listening, reading, writing, dan speaking, kuliah komunikasi antar budaya menjembatani kita memahami keberagaman budaya di berbagai negara,” katanya.